Jangan lupa vote dan komen yaa para Noas' readers😉
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.🍁h a p p y r e a d i n g🍁
“Ra, gue boleh minta sesuatu ga ke elo?”
Manik mata mereka bertemu. Soobin mentap Nara dalam sekaan akan mengatakan sesuatu yang sangat serius.
“Emm.. Apa?”
“Jauhin Beomgyu dan jadi punya gue,”
Gadis itu tercekat, kalimat yang keluar dari mulut Soobin sama sekali tidak masuk akal.
“Kakak ngomong apasih, kita balik aja yuk, Kakak kayanya butuh istirahat,”
Apa gegara kecelakaan itu, otak Kak Soobin jadi ga bisa berpikir jernih, ya? Atau dia lagi kerasukan jin pengunggu rooftop? Kenapa dia ngomong kaya gitu?aku kan jadi bingung mau nanggepinnya gimana.
Soobin mengambil tangan Nara. Tatapannya lurus kepada bola mata gadis yang berada di hadapannya itu.
“Lo ga mau ya?”“E-, kita sekarang balik aja, di sini dingin takutnya Kakak jadi tambah sakit,”
Segera Nara melepaskan genggaman tangan Soobin dan mendorong kursi roda itu perlahan menuju lift tanpa berbicara sepatah kata pun lagi.
Otaknya terlalu terkejut dengan permintaan aneh bin tak terduga dari cowok yang berada di atas kursi roda itu. Mereka telah keluar dari lift dan tengah melewati kkoridor rumah sakit yang sepi, hanya terlihat beberapa dokter dan perawat yang berlalu-lalang.
“Ra,”
“Lo marah, ya?”
“Maaf ya kalau gue lancang. Tapi gue serius, gue gasuka liat lo deket sama cowok selain gue,”
“Gue suka lo, Lee Nara.”
Nara menghentikan langkahnya. Melepas cengkeramannya dari kursi roda itu. Pernyataan macam apa itu. Sama sekali tidak dapat di terima nalar. Ini terlalu tiba-tiba, dan Nara sendiri ragu dengan pernyataan Soobin, mereka baru bertemu beberapa kali, kan? Bagaimana bisa
Soobin mengakuinya secepat itu?“Lo yakin, Kak? Maksud gue, ini terlalu cepet buat kita,” kata Nara tanpa memandang Soobin, posisinya masih di belakang kursi roda.
“Yakin banget. Lo mau bukti?”
Soobin menengok ke arah gadis bermata coklat yang melemparkan tatapan ragu padanya.
Gadis cantik itu mengangguk meskipun dalam benaknya masih digentayangi dengan rasa tak percaya. Nara masih belum yakin apakah cowok di hadapannya sedang sadar atau tidak dengan perkataannya.
“Sini gue bisikin sesuatu,”
“Apa?
“Sini,” Nara membungkuk mendekatkan telinganya ke arah Soobin namun.
Cup
Bingkai mata Nara membesar. Apa itu, pipi kanan gadis itu memerah. Bukan karena blushing, tapi marah, entah mengapa rasanya Nara ingin memarahi Soobin yang mengecup pipinya tanpa izin. Belum sempat Nara menumpahkan emosinya, cowok itu bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nap of a Star [END]✔
Fanfiction[END] Dalam tidurmu, aku ingin bermimpi bersamamu. Selamanya. Seolah tidak terjadi apa-apa -Choi Beomgyu-