☆ 21 ☆

32 12 6
                                    

Hello All!
Don't forget
to give vote and comment😉

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

🍃H a p p y🍃
🍃R e a d i n g🍃

“Jadi, lo udah mutusin?”

“Maaf ya, Kak. Kita temenan aja,”

“Lo yakin?”

“Iya, Kak. Ini yang terbaik, lagian kita tetep bisa berteman tanpa membahayakan karir Kakak. Kakak ga marah sama aku, kan?”

“Gapapa kok. Gue ga mungkin bisa marah ke cewek sebaik lo, Ra.”

“Ya udah, aku keluar ya, Kak. Abis ini ada acara soalnya,”

Nara segera meninggalkan Soobin. Perasaannya campur aduk sekarang.

Gilakkkk! Nara lo itu cewek terbodoh di dunia! Bisa-bisanya nolak bias lo astaga!

“Udah selesai ngobrolnya?” tanga Beomgyu tapi tak mendapat respon dari gadis itu. Nara masih sibuk berseteru dengan logikanya.

“Woy!”

“Eh, iya kenapa?”

“Dasar ya cewek aneh kerjaannya ngelamun mulu,”

“Dasar cowok galak marah-marah mulu,”

“Ga kreatif amat pake kata-kata gue,”

“Bomatt ahh sana pamitan ama Kak Soobin! Gue mau pulang!”

Nara sangat merasa canggung dengan Soobin. Ia ingin segera meninggalka  tempat itu.

“Loh, kan baru bentar masa pulang sih?”

“Kasian Sona nungguin. Kalau lo ga gercep, gue pulang sendiri,”

“Iya-iya, bentar gue pamitan dulu,”

Beomgyu pun masuk ke ruangan Soobin, membiarkan Nara yang masih agak bimbang dengan keputusan yang barusaja diambilnya.

It’s Ok Nara. Kalau emang jodoh ga akan kemana, lagian Nara masih di bawah umur. Ga boleh pacar-pacaran kek para umat bucin.

.........

Dua makhluk itu sudah berada di bus lagi. Perjalanan ke rumah Sona terasa cepat tanpa obrolan berarti. Gadis bermata coklat itu tak ada niat untuk membuka percakapan, begitu pula cowok galak yang biasa mengganggunya. Mereka hanya terdim dalam keheningan. Berbicara dengan otak masing-masing.

“Lo”

“Lo duluan” ucap mereka bersamaan.

“Lo dulu, Gyu.”

“Ngga deh, gajadi lupa mau ngomong apa,”

“Ishh plin plan,”

“Mulutnya yaa makin pedes aja,”

“Emang gue pikirin!”

Mood  Nara sangat buruk sekarang. Di satu sisi ia merasa tak enak karena menolak Kak Soobin. Di sisi lainnya iblis seakan membisikan tentang kebodohannya karena menolak biasnya sendiri.

“Sebenernya gue pengen tanya. Lo ada hubungan apa sama Kak Soobin?”

Sontak Nara membelalakan matanya. Bisa-bisanya Beomgyu menanyakan hal yang tengah menjadi bumerang dalam hatinya.

“Hah? Sejak kapan lo peduli? Itu bukan urusan lo,”

“Tinggal jawab apa susahnya!”

“Apasih, kepo banget!”

Sungguh Nara menjadi kesal pada cowok tampan itu. Terus memperburuk moodnya dengan kekepoannya yang tak seharusnya cowok itu tau.

“Kalian pacaran?”

Duarrrrr
Pertanyaan itu bagai kilat yang menyambar pendengaran Nara. Bagaimana Beomgyu bisa berasumsi seperti itu. Atau jangan-jangan cowok itu tau apa yang telah terjadi padanya dan Kak Soobin.

“Tanyain aja sama Kak Soobin,” jawab Nara sambil mengalihkan pandangannya ke jendela. Untuk apa juga ia memberi tau jawabannya pada Beomgyu.

“Gue pengen denger langsung dari lo,”

“Sumpah lo ga jelas banget, Gyu.”

“Jawab!”

Entah mengapa seketika ide bagus muncul dari lampu bohlam di otak Nara. Gadis itu tersenyum menghadap Beomgyu.

“Lo bakal ngasih imbalan apa ke gue kalo gue njawab?”

Ya ampun, nih cewek batu amat! Gue karungin juga nih lama-lama.

“Woy! Gimana? Lo bisa ngasih apa ke gue?”

“Apa aja deh, lo mau apapun gue kasih,”

Belum sempat Nara mengutarakan hal-hal gila dalam imajinasinya, cowok itu menyela.

“Asal jangan yang aneh-aneh,”

Nara menghembuskan napas beratnya.Pupus sudah harapannya. Padahal ia ingin meminta apapun yang ia inginkan pada cowok itu.

“Oke lo harus jawab jujur pertanyaan gue dulu,” kata Nara dengan senyum smirknya.

“Loh kok malah lo yang nanya,”

“Emang kenapa? Lagian siapa yang kepo duluan? Jawab aja sih susah amat,”

“Licik banget sih lu jadi cewek,”

“Bawel banget sih lu jadi cowok,”

Sabar, Gyu. Demi tau yang sebenernya, lo harus sabar ngadepin cewek gila bin cantik ini. Waitt cantik dari mana! Ngga Gyu! Sadar! Dia gila!

“Mau gak?”

“Hemm. Lo mau tanya apaan emang?”

“Lo suka sama Sona?”

Beomgyu menatap Nara tak percaya. Apa-apaan ini, cewek itu menanyakan hal yang tak sepatutnya Beomgyu beri tau.

“Kenapa lo tanya kaya gitu?”

“Kepo aja. Emang ga boleh tau ya?” tanya Nara dengan wajah tanpa dosa.

“Itu privasi gue! Haters macam lo ga perlu tau!”

“Yodah sih ga usah ngegas, lagian gue kan nggak maksa lo buat njawab. Dan dengan senang hati gue juga ga akan njawab pertanyaan lo,”

“Ga bisa gitu lah! Lo harus njawab pertanyaan gue!”

“Itu privasi gue Bombom! Cowok gila macam lo ga perlu tau,”

“Oke bakal gue jawab. Gue suka Sona,”


Ada yang patah tapi bukan ranting
💔

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hai kalian😉
Maaf yaa kalo chapternya pendek hehe,,
See you in the next part😉

♡♡♡

-Ra-

Nap of a Star [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang