Budayakan vote sebelum baca dan komen setelah baca
☺“Lo udah sampe duluan ternyata,” ujar seseorang di belakang Nara. Gadis itu berbalik, ditemukannya sosok tampan itu.
“Hehe iya,”
Detik berikutnya senyum Nara memudar saat seseorang yang tak asing muncul dari balik punggung sosok di hadapannya.
“Hai, Ra” sapanya dengan hangat. Namun, membuat perasaan Nara menjadi kacau saat itu juga. Angan yang baru dibangunnya tentang membuat video bersama Beomgyu pudar begitu saja. Hadirnya sosok lain itu membuat khayalannya kandas.
“Kok lo di sini?” tanya Nara dengan hati-hati.
“Lah, ni cowok belum ngasih tau ke elo? Jadi semalem Beomgyu minta nomer lo ke gue. Dan ya akhirnya gue tau kalau kalian mau shooting. Sekalian aja gue minta ikut, itung-itung nyari pahala ngebantuin kalian,” jelas Sona.
Nara mengangguk, mencoba menutupi perasaannya yang tak karuan.
“Oke kalau gitu, kita pemanasan dulu. Abis itu langsung take videonya biar cepet selesai.” ucap Beomgyu. Nara pun menurut. Ia mengeluarkan speaker dari tasnya dan menyalakan musik. Entah Nara kehiangan konsentrasinya, gadis itu terus melakukan kesalahan dalam gerakannya.
“Lo gimana sih? Kemarin kan udah lancar, kenapa sekarang kaya gini?”
Beomgyu mematikan speaker dengan kasar dan menatap Nara tajam.
“Kenapa diem aja? Kalo emang ga niat, bilang aja sekarang! Lo bener-bener ngebuang waktu gue jadi sia-sia,”
“Maaf,”
“Gue ga butuh maaf dari lo! Gue butuh kejelasan! Mau lo apa hah?!”
“Gyu, jangan marah-marah gitu dong. Mending kita istirahat dulu bentar, oke?”
Sona menenangkan Beomgyu yang terus menumpahkan emosinya. Sementara Nara mencari tempat yang bisa ia duduki dan meraih ponsenya, menonton video latihan mereka kemarin.
Namanya juga baru pemanasan ya masa harus langsung sempurna? Dasar cowok aneh, mentang-mentang situ udah profesional jadi ngehina orang mulu. Huhhh, sabar Nara.
Nara melirik sekilas ke arah dua sosok yang tengah mengobrol itu. Tampak santai, tak lama kemudian keduanya tertawa. Entah hal konyol apa yang mereka bicarakan, yang jelas itu membuat Nara menunjukkan senyum kecutnya.
Berasa nyamuk deh aku.
“Ra, ayo mulai lagi,” seru Sona.
Nara kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas dan melangkah ke arah Beomgyu. Kini Nara benar-benar fokus dalam gerakannya. Lagu hasil rekamannya kemarin mengalun dalam otaknya.
Shooting pun di mulai. Beomgyu dan Nara tenggelam pada fokus masing-masing. Menari bersama di bawah rimbunnya sakura kala itu. Hingga tak terasa alunan lagu itu berhenti.
“Woahh, kalian bener-bener duhh.. Bagus banget sumpah!”
Sona memberikan tepuk tangan dengan takjub. Nara hanya menanggapi dengan senyumnya.
“Oh iya, sebelum pulang kita foto-foto dulu yuk, Ra! Mumpung tempatnya bagus,”
Sona menarik tangan Nara, membawanya ke spot-spot foto yang instragamable. Sona memotret Nara di antara bunga-bunga pink itu.
“Liat deh, bagus kan?” ucap Sona sembari memperlihatkan fotonya kepada Nara.
“Kayanya masih ada yang kurang,”
KAMU SEDANG MEMBACA
Nap of a Star [END]✔
Fanfiction[END] Dalam tidurmu, aku ingin bermimpi bersamamu. Selamanya. Seolah tidak terjadi apa-apa -Choi Beomgyu-