[Jangan lupa vote dan komen]
😉🍃S e l a m a t🍃
🍃M e m b a c a🍃“Oke gue jawab. Gue suka Sona,”
Nara tercekat. Ada rasa perih yang ia rasakan ketika mendengar jawaban itu. Dugaan Sona benar, Beomgyu menyukai ketua kelas itu. Nara mencoba tetap biasa saja, tak membiarkan Beomgyu mengetahui perasaannya.
Jangan sakit hati, Lee Nara. Lagian Nara bukan siapa-siapa. Hanyalah penggemar yang bahkan Gyu anggap sebagai haters. Jelaslah Gyu tidak ada perasaan apapun. Waitt! Kenapa aku mikir gitu! Ga boleh Nara! Nara ga boleh suka sama orang yang ga suka Nara balik! Forget it!
“Sekarang lo jawab pertanyaan gue. Lo ada hubungan apa sama Kak Soobin?”
“Gue sama Kak Soobin Cuma temenan kok,”
“Syukurlah,”
Beomgyu menghembuskan napsnya lega.
“Kok syukur sih?”
“Ya syukur, jadi Kak Soobin terhindar dari cewek gila kaya lo,”
“Enak aja! Lo pikir situ waras hah? Jadi orang suka ngga ngaca!”
“Gue ganteng kali, gak gila,”
“Serah lu deh!”
“Jadi, lo rencananya kapan mau nembak Sona?”
“Gak akan lah. Gue kan dilarang pacaran,”
“Berarti kalau ga dilarang, lo bakal nembak dia?”
“Mungkin. Secara dia kan baik, pinter, cantik, dan udah ngerti gue banget,”
“Owhhhh,”
“Tapi gatau juga. Gue lebih suka hubungan pertemanan, bisa lebih awet dan aman. Kalau pacaran risikonya tinggi dan itu buang-buang waktu. Mending gue fokus ke karir daripada ngurusin soal cinta yang bikin ribet.”
“Masaaaa. Dari muka lo aja gue tau kalo lo itu playboy, sok-sok an ga ngurusin cinta,”
“Lo pikir semua cogan itu playboy apa? Gue bukan playboy, gue masih suci,”
“Tinggal ngaku aja apa susahnya. Pake sok suci segala, gue ga percaya sama omongan playboy kaya lo,”
“Duuhh, emang ya semua cewek sama aja,”
Nara menatap cowok itu tajam, seharusnya perempuanlah yang mengatakan jika semua cowok sama saja. Kenapa cowok itu mendahuluinya.
“Selalu nyalahin cowok dalam segala hal,” lanjut Beomgyu.
“Emang gitu kenyataannya kok. Cowok emang selalu salah,”
“Kenapa kita jadi bahas ini?” tanya Beomgyu menyadari begitu anehnya percakapan ini.
“Mana gue tau!”
“Kok muka lu jadi bete gitu? Gue salah?”
“Bodo ahh udah jangan ngomong lagi,”
Tak lama kemudian mereka sampai. Nara dan Beomgyu pun segera turun dari bus.
“Pelan napa jalannya!” teriak Nara yang tertinggal beberapa langkah dari beomgyu. Bagaimana tidak, cowok tampan itu menyelonong begitu saja tanpa beban sedangkan Nara tertatih-tatih membawa dua kantong belanjaannya. Cowok itu benar-benar tidak punya hati.
“Lo aja yang lambat,”
“Bukannya mbantuin malah ngatain. Awas lo gue laporin Sona biar ditimpuk lagi tuh muka,” gerutu Nara.
“Iyadeh gue bantuin,” cowok itu mengalihkan dua kantong besar itu ke tangannya.
“Daritadi kek,”
“Bukannya terima kasih malah ngatain,”
“Hemm iya makasih,”
Giliran nyebut nama Sona langsung dah, segitu sukanya lo sama Sona sampe gamau sampe dia marah.
“Itu Sona bukan sih?” tanya Beomgyu sembari menunjuk ke arah gadis yang berada sekitar seratus meter dari mereka.
Nara memicingkan matanya, itu memang Sona. Sona tengah membuang sampah ke dalam tempatnya. Saking fokusnya hingga tak menyadari kehadiran Beomgyu dan Nara yang berjalan menghampirinya.
“Yeon Sonaaaa!” panggil Beomgyu membuat Sona mengalihkan pandangannya ke arah mereka. Sona menunjukkan senyumnya hingga tiba-tiba suara mengerikan itu terdengar.
Bunyi peluru itu terdengar selama tiga detik dengan tiga buah tembakan yang mengenai gadis itu.
Beomgyu seketika lemas, kedua kantong yang di bawanya terjatuh, butiran bening itu menetes dari sudut matanya. Masih tak percaya dengan pemandangan di hadapannya. Gadis itu terkapar menahan sakit dengan darah yang mengalir dari tubuhnya.
Hello.. part ny msh pendek huhu
Btw yg part peluru aq bingung mau nulisnya gimana.. bunyi peluru tuh
Dor dor dor
Bang bang bang
Dung dung dung
Atau duarrr
Pada ga pas jadi ga aq ketik.. yaa you know lah bunyinya peluru gimana:vSee you:'
-Ra-
KAMU SEDANG MEMBACA
Nap of a Star [END]✔
Fanfic[END] Dalam tidurmu, aku ingin bermimpi bersamamu. Selamanya. Seolah tidak terjadi apa-apa -Choi Beomgyu-