☆ 20 ☆

45 13 8
                                    

》Jangan lupa vote dan komen《
💕
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

🍁S e l a m a t     m e m b a c a🍁

“Lo yakin percaya sama kata gue? Lo tau dari mana?”

“Pliss deh, omongan lo bikin gue bingung tau,”

“Lo gatau apa-apa tentang gue, Gyu. Bahkan gue ragu lo tau nama gue,”

Sekalipun gue ga pernah denger lo nyebut nama gue, bukankah itu udah cukup buat bukti kalau lo ga tau gue. Lo bahkan ga tau gue itu pindahan dari Indonesia, lo gatau kalau gue itu youtuber yang sering ngover lagu lo, dan yah sejak awal lo juga gatau kalau gue itu MOA.

Cowok itu terdiam sejenak. Melirik ke arah lain menghindari tatapan gadis itu. Bukannya dia tidak tau nama gadis itu, hanya saja Beomgyu terasa aneh baginya jika harus menyebut nama itu.

“Gue tau nama lo kok,”

“Siapa?”

“Bambam!” katanya disusul dengan tawa khasnya.

AhaHahA.

“Ishh nyebelin! Itu bukan nama gue Bombom!”

“Lo juga tuh! Nama gue bukan Beombeom!”

“Ihh kan bener nama lu Beomgyu, sama-sama ada Beom-nya, kan? Lah nama gue? Gada tuh ngandung unsur Bambam!”

“Ya diadain dong,”

Lama-lama Nara bisa gila kalau ngomong sama nih orang hwehhh.

“Ciee kalah, kan? Apa yang gue bilang itu bener,”

Nara tak menanggapi, ia beralih melihat-lihat telur ayam di hadapannya.

“Yahh ngambek lagi,”

Beomgyu pun menyerah. Cowok tampan itu menyibukkan dirinya dengan mengamati beberapa jenis telur. Mata indah itu kemudian berhenti pada kumpulan benda bulat berwarna merah yang di pegang Nara.

“Eh lo ngapain megang itu? Lo mau masak itu?”

“Mau gue buat jus. Ga akan gue masak kok, lo kan ga suka tomat,”

“Sippp deh,”

“Eh lo tau dari mana gue ga suka tomat?”

Dasar Beombeom, jelas-jelas dia pernah bilang dia benci tomat. Hampir semua MOA tau itu.

“Ternyata haters same segitunya ya? Sampe tau apa yang gue ga suka,”

“Gue bukan ha-,”

“Udah deh, lo ga perlu bohong. Gue tau semuanya,”

Ishhh pengen gigit! Lo ga tau apapun Gyu!

“Gue dari kemarin belum njengukin Kak Soobin lagi, lo mau ke sana ga?”

Ingatan tentang Kak Soobin kembali terputar. Arghh Nara membenci itu. Momen paling menyebalkan yang pernah ia rasakan.

“Gue kemarin udah njenguk dia, kok,”

“Ga ada rencana ke sana lagi?”

“Ngga deh,”

“Padahal gue pengen ke sana,”

“Yodah sono sendiri aja,”

“Nanti lo pulangnya sama siapa? Masa sendirian,”

“Kan ini masih siang. Gue gapapa kok, lagian kasian nanti Sona nungguin.”

Nap of a Star [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang