☆ 26 ☆

35 12 4
                                    

Don't forget to
give vote and comments!
😉






















[Selamat membaca]

Langit jingga telah berganti menjadi langit gelap dengan berhiaskan gemerlap bintang. Sementara Nara dan Beomgyu duduk di bawahnya sambil menikmati roti yang dibeli Beomgyu tadi.

“Gara-gara nih roti, gue jadi keinget sama Kak Jk,” kata Nara sambil menggigit bagian terakhir dari roti di tangannya.

“Emang apa hubungannya?” Beomgyu menatap Nara heran.

“Pas gue njenguk Kak Soobin, gue ga sengaja ketemu dia dan Kak Namjoon. Hmzz, kapan ya gue bisa ketemu mereka lagi,”

Beomgyu yang mendengar jawaban Nara hanya mengangguk dan ber-oh ria.

“Enak ya Gyu jadi lo, pasti bisa sering ketemu mereka pas latihan,” sambung Nara dengan pandangan iri pada Beomgyu.

“Ngga juga. Gue juga jarang ketemu mereka, secara pada sibuk sama urusannya sendiri-sendiri,”

“Tapi kan tetep aja kesempatan buat ketemu itu besar. Ga kaya gue yang Cuma mengandalkan keberuntungan,”

“Lo ngefans sama BTS?”

“Bangetttttt! Gue itu MOARMY sejati!”
Pekik Nara bangga.

“Hah?”

Nara terdiam, menyadari perkataannya barusan pasti akan disangkal oleh Beomgyu. Cowok itu menganggapnya sebagai haters, bagaimana bisa Nara mengakui jati dirinya sebenarnya. Benar saja beberapa detik kemudian tawa Beomgyu pecah.

“Ngga lucu tau ga? Kalo lo ARMY sih gue masih percaya, tapi kalo MOA. Hahaha ga mungin orang macem lo jadi MOA,”

Sumpah ya Gyu. Omongan lo itu nyakitin banget. Sebegitu ga pantaskah gue buat jadi MOA?

Nara memasang raut masamnya, dugaannya benar.

“Kok diem? Gue bener kan? Makanya jangan ngaku-ngaku. Gue udah tau lo yang sebenernya tuh gimana,”

Lo gatau apa-apa! Dasar sotoy!

“Yah aroma-aroma ngambek nih, ya elah ngomong napa. Masa cowok seganteng gue dikacangin?”

Bodo amat! Percuma kalo ganteng tapi ga punya perasaan!

“Lo beneran marah?” tanya Beomgyu setelah merasakan hawa yang tak mengenakkan itu. Aura yang dikeluarkan gadis berambut hitam itu telah berganti. Bahkan Nara memalingkan wajahnya dari Beomgyu.

Nara tak bereaksi, rasa kesalnya kepada cowok itu terlalu besar. Menyebalkan. Kenapa cowok itu tak pernah mempercayai ucapannya dan terus mengatakan seolah dia tau segalanya. Nara meraih botol airnya dan meneguknya, masih tak memedulikan cowok di sebelahnya.

“Masa gitu aja ngambek, sih? Kaya anak kecil aja,”

Tuhkan! Bukannya minta maaf malah ngatain! Bomat gue ga bakal ngomong sama lo!

“Lee Nara,” kata Beomgyu lembut, entah apa maksudnya memanggil Nara dengan nada semenenangkan itu. Mungkin itu caranya untuk melelehkan hati Nara.

Ihhhh kenapa nyebut nama gue gitu amat! Gue kan jadi.. Arghhh sumpah tuh cowok pengen gue kutuk!

Sekuat tenaga Nara menahan agar tak menanggapi cowok itu. Masa hanya karena cowok itu memanggil namanya Nara akan langsung mengakhiri sesi ngambeknya.

Nara masih mengunci mulutnya dan memandang lurus ke lautan yang di atasnya berhiaskan cahaya bulan dan bintang.

Nap of a Star [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang