*Jangan lupa vote dan komen yaa^_^
.
.
.
.
.
.Setelah makan dan mandi, Nara menyempatkan diri membuka ponselnya. Ia mengecek satu-persatu notif yang sudah dua mingguan ini tak dihiraukannya. Jika ia tahu apa yang akan terjadi setelahnya, ia takkan pernah mengecek notif yang membawa penyesalan yang akan terkenang seumur hidupnya.
Aaaaaaaaaaa!Waeeeyyooooo? Nara, kamu ketemu dia, tapi bahkan kamu ga minta tanda tangan, foto bareng, apa kek gitu buat kenangan! Kesempatan terbuang sia-sia, padahal harusnya....
Nara terus meruntuki kebodohannya. Bagaimana tidak? Orang yang ia temui di depan kulkas adalah idolanya sendiri, Choi Beomyu. Pantas saja banyak wartawan dan bodiguard di bandara, mereka pasti akan meliput pulangnya boygroup yang tengah naik daun itu, Tommorrow X Together yang baru selesai dengan tour mereka di USA.
Huwaaaaa kenapaaaa! Dia juga kenapa ga bilang kalo dia itu Beomgyu sih?! Nyebelin arghhh bodo amat!!!
..........
Nara masih lemas, ia bahkan tidak tidur semalaman. Rasanya ingin sekali membenturkan kepalanya ke tembok agar amnesia dan melupakan sesalnya. Hanya ya, percuma saja kalau cuma di tembok nanti bukannya amnesia malah muncul tomat dari kepalanya, ia membutuhkan hal yang lebih ekstrem. Oke gajelas lupakan.
Untuk meredam emosinya, Nara memutuskan untuk pergi ke toko buku. Dengan diantar oleh sopir, Nara kembali menyapa udara dingin kota itu. Seoul sedang mengalami perubahan musim dari musim dingin ke musim semi, terlihat beberapa bunga masih tertutupi oleh selimut putih dan yang lain telah mekar.
Suasana itu terekam begitu estetis di kamera yang dipegang Nara. Sudah lama ia tidak mengupload video di chanel youtube miliknya, jadi ia berpikir untuk ngevlog hari ini.
Gadis itu tengah sibuk memilih novel-novel dihadapannya. Aksara hangeul yang terdapat pada tiap lembarnya membuat kepalanya terasa pening. Meskipun lancar menggunakan bahasa Korea, tetap saja ia belum terbiasa membaca buku tebal yang keseluruhannya berisi garis-garis. Setelah mendapatkan apa yang ia inginkan, Nara berjalan menyusuri pusat perbelanjaan.
Oh tidak matanya bertemu dengan poster besar yang tertempel di dinding. Poster yang menunjukan senyum manis orang yang membuatnya tak tidur semalam.
Sial, ngapain sih muka tuh orang pake dipasang di sini, ucap Nara sambil mengepalkan tangannya geram.
Ia sudah hampir melupakan penyesalannya, tapi poster itu membuatnya mengingat hal bodohnya lagi.
Tanpa ia sadari ada dua pasang mata yang mengetahui apa yang ia lakukan.
..........
“Gyu, temenin gue yuk,” Orang yang diajak bicara masih sibuk dengan game di tangannya.
“Yaelah dikacangin. Daripada lu ngegame mulu, mending ikut gue, jalan-jalan cari angin melepas kangen sama ramenya Seoul,”
“Sok lu, bilang aja males latian pake acara kangen Seoul segala,” jawab Beomgyu dengan mata yang masih tertuju pada layar ponselnya.
“Kek lu kagak, udah yok cepet, gue tunggu di depan!” kata Kai.
Beomgyu pun pasrah, ia mengikut Kai keluar dari dorm untuk jalan-jalan.
Beneran cuma jalan dengan kaki masing-masing, menyusuri trotoar menembus dinginnya udara yang menusuk tulang. Hingga langkah mereka memasuki area perbelanjaan besar yang terkenal tidak pernah sepi.
“Eh lu gila apa? Mau ngapain ke sono? Kalo nanti ada yang ngenalin kita gimana?” kata Beomgyu menghentikan langkah mereka.
“Mau cari boneka baru biar temen Tobin tambah banyak. Tenang aja kita kan pake masker. Sama tinggal tutupin nih kepala.” Ucap Kai sambil memasang tudung jaketnya. Beomgyu pun mengikut Kai. Mereka kini berkeliling mencari boneka yang Kai inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nap of a Star [END]✔
Fiksi Penggemar[END] Dalam tidurmu, aku ingin bermimpi bersamamu. Selamanya. Seolah tidak terjadi apa-apa -Choi Beomgyu-