☆ 14 ☆

51 17 9
                                    

Jangan lupa vote!⭐
Komen jugak yaaa!👀






Luv yah💕
Happy reading💕

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tiba-tiba terdengar dering dari ponsel Beomgyu. Cowok tampan itu mengangkatnya dan berbicara dengan si penelepon.

“Kak Soobin udah sadar,”

...............

“Kak Soobin, syukurlah Kakak udah bangun,” mata gadis itu berkaca-kaca saat melihat cowok itu duduk di ranjang rumah sakit. Sementara cowok itu hanya membalas dengan seulas senyum.

Nara mendekat, duduk di kursi di sebelah ranjang itu.

“Kok lo tau gue di sini? Bukannya kecelakaan ini dirahasiain, ya?”

“Gue tau karena waktu itu, gue yang bikin lo kecelakaan. Maafin gue Kak, gara-gara gue Kakak sampe kena geger otak dan patah tulang kaya gini, maafin gue,”

Rasa bersalah itu semakin menjadi, air mata Nara pun menetes.

“Ngga papa, lo ga perlu minta maaf, tapi lo ga kenapa-napa kan Ra? Maaf gue hampir nabrak lo,”

Soobin menghapus air mata itu. Tangannya memegang pipi Nara dan memandang mata coklat Nara dengan pandangan cemas.

“Gue baik-baik aja, tapi sekarang lo-,”

Tiba-tiba Soobin menarik Nara dalam pelukannya. Gadis itu terkejut bukan main, lalu membalas pelukan Soobin.

“Gue kangen banget sama lo, Ra,”

Entah apa maksud Soobin mengatakan hal itu. Mereka jelas bukan pasangan yang wajar untuk merindukan satu sama lain. Namun, tak dapat dipungkiri, Nara pun merasakan hal yang sama.

Meskipun baru beberapa hari mereka saling mengenal di dunia nyata, dalam benak Nara terasa begitu lama.

“Gue juga, Kak,”

Sementara cowok tampan yang sedari tadi berada di pintu memilih untuk berbalik. Seharusnya ia merasa senang karena teman yang sudah ia anggap sebagai kakak sendiri telah sadar. Tapi tetap saja, pemandangan yang baru dilihatnya terasa menyakitkan.

Cowok itupun menunggu di luar, emosi muncul dari dadanya.
Beomgyu tak dapat menahan perasaannya, ia kembali masuk dengan membuka pintu secara kasar sehingga dua orang di dalam mengakhiri pelukan mereka.

“Ayo pulang!” Beomgyu menarik tangan Nara.

“Kenapa buru-buru?” tanya Soobin memegang tangan Nara yang lainnya.

Adegan macam apa ini? Berasa lagi direbutin.

“Iya Gyu, kan baru sebentar,”

Nara menatap Beomgyu heran. Kenapa tiba-tiba cowok itu memaksanya pulang.

“Udah malem. Kak Soobin harus istirahat, lo juga besok kan harus sekolah! Udah cepet! Dah Kak kita pulang dulu,”

Beomgyu melepas tangan Nara dan beralih merangkul leher gadis itu dan membawanya keluar. Nara yang kalah besar pun tak dapat mengelak.

“Ishh ngapain sih! Tangan lo berat tau! Nanti gue ga tinggi-tinggi gimana? Lo mau tanggung jawab?”

Gadis itu cemberut dan mencoba melepas tangan Beomgyu yang menggantung di bahunya, sungguh berat.

“Udah diem! Nanti gue tanggung jawab tenang aja,”

“Eh? Wah ngaco ni orang! Lepas ih, Gyu!”

Begitulah mereka. Terus beradu mulut sampai keduanya sampai di parkiran dan melaju pulang.

Nap of a Star [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang