episode 4

163 23 13
                                    

Selamat membaca..

Setelah Intan selesai mencuci piring, tiba-tiba ada yang teriak manggil Intan.

"Assalamualaikum, kak Intan." teriak Risa.

Intan pun langsung jalan ke depan.

"Waalaikum sallam, ada apa Risa? Kan ngajinya malam." Tanya Intan.

"Aku mau minta diajarin matematika kak, boleh ga? Hehe," ucap Risa, sambil menampilkan deretan giginya.

"Ohh boleh, masuk sini." ajak Intan.

Risa langsung melepas sandalnya dan masuk ke dalam.

"Eh Risa," ucap Umi.

"Eh Umi," ucap Risa, sambil mencium punggung telapak tangan Umi.

"Ada apa Risa?" Tanya Umi.

"Ini Mi, Risa mau minta diajarin matematika sama Intan." ucap Intan.

"Ohh, ya udah dikamar aja sana biar ga keganggu." suruh Umi.

"Iya mi." ucap Intan.

"Yuk." ajak Intan.

Intan pun masuk kekamarnya bersama Risa.

Dikamar Andre..
Andre bendapatkan notif dari Riki.

Riki: "Ndre, ada paket nih yang harus dianter."

Andre: "Lah bukannya kita anter barangnya cuman malem?"

Riki: "Siapa bilang?"

Andre: "Ya, ga ada sih."

Riki: "Hmm, ya udah ayo anterin nih paket."

Andre: "Dimana?"

Riki: "Ketemuan aja ditempat biasa."

Andre: "Oh ok."

Andre pun menutup ponselnya dan langsung mengganti baju. Setelah ganti baju Andre langsung keluar kamar.

"Andre pergi dulu." ucap Andre yang langsung jalan begitu saja.

"Jangan malem-malem, ya, Andre." pinta Umi.

Andre tidak menjawab dan langsung pergi begitu saja. Setelah melihat Riki, Andre langsung menghampirinya.

"Eh bro!" sapa Andre.

"Eh, ya udah ayo berangkat." ucap Riki.

"Mau nganter kemana?" Tanya Andre.

"Ketempat yang sepi pastinya, udah lah nanya mulu lo, kapan berangkatnya." ucap Riki.

"Iya iya." ucap Andre

Mereka berdua pun langsung jalan. Sampai disebuah tempat yang sepi, Andre dan Riki pun melihat ada orang yang sedang menunggu. Riki pun langsung mengendarai motornya ke seseorang itu. Dan ternyata benar, itu adalah pembeli dari barang yang Riki dan Andre jual. Disaat Riki memberi baranya, sang pembeli pun memeriksa barang itu. Setelah memeriksa, tiba-tiba saja banyak polisi yang langsung mengepung mereka berdua. Andre dan Riki tidak dapat berkutik lagi. Andre dan Riki pun mengangkat tangannya dan polisi langsung memborgol tangan mereka dan dibawa kekantor polisi.

***

Dikantor polisi Andre dan Riki di introgasi oleh polisi. Selesai di introgasi, Andre dan Riki disuruh menelpon orang tuanya untuk datang. Andre sebenarnya malas untuk menelfon adiknya atau Uminya, dia ingin menelfon Abi nya, tetapi dia tidak hafal nomer itu. Andre terpaksa menelfon adiknya.

~~~~~~~~

Ponsel Intan berbunyi. Intan pun ragu untuk menjawabnya karna itu nomer tidak dikenal.

"Siapa?" Tanya Umi

ANDRE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang