episode 23

60 8 0
                                    

Aku kembali lagi!!
Maaf banget updatenya lama. Mood ga mendukung buat nulis cerita.

Yu lanjut lagi keseruan cerita Anak Durhaka!


Happy reading!!
.
.
.

Hilman mengintip Sinta dari bilik kamar Sinta. Ia benar-benar tidak tega melihat putri satu-satunya menangis karena perbuatan dirinya. Hilman menutup pintu kamar Sinta dan langsung berjalan ke kamarnya dengan pikiran yang masih berantakan.

Dikamar, Hilman duduk ditepi ranjang sambil memikirkan hal yang sedari tadi ia pikirkan.

"Apa aku salah, menyuruh anak miskin itu untuk menjauhi anak ku, Sinta. Apa aku sangat egois yang hanya memikirkan karir dan derajat ku saja, tanpa memikirkan perasaan Sinta yang sudah nyaman sama anak itu" -batin Hilman.

"Pah" Ajeng menyadarkan suaminya dari lamunan nya.

"Kamu kenapa si, dari tadi aku liatin ngelamun aja" ucap Ajeng sambil ikut duduk disamping suami nya.

Hilman menghela nafas pelan "lagi mikirin urusan perusahaan"

"Memangnya ada masalah sama perusahaan?"

"Nggak si, yaa cuma.. gitu lah" ucap Hilman sambil tersenyum tipis.

"Ya udah deh kalo gitu. Oh iya, aku mau pergi sama temen-temen aku, boleh nggak"

"Iya, boleh"

"Makasih, Pah. Ya udah, aku berangkat dulu ya" Ajeng mencium punggung tangan Hilman.

"Aku harus bagaimana, ya. Apa aku izinin saja, si Andre itu dekat dengan Sinta. Tapi bagaimana dengan karir ku" -batin Hilman yang benar-benar sulit untuk dipikirkan.

--------

"Ada apa, bro, nyuruh gue kesini" ucap Andre sambil ikut duduk dibangku taman.

"Gue boleh kerja di tempat nyokap lo, nggak?"

"Yehh, kalo kayak gitu mah Lo ke rumah gue aja. Tanya langsung sama nyokap tiri gue."

"Lo aja deh, yang tanyain. Lo kan anak nya tuh, walau anak tiri si, tapi kan kalo Lo yang nanya pasti ga dimarahin"

Andre tertawa kecil "gue aja sama nyokap tiri gue kalo di rumah kayak kucing sama anjing, berantem terus"

"Terus gimana dong?"

"Ya bilang sendiri lah sama nyokap tiri gue" Andre membenarkan jaketnya sambil menaruh kaki kanannya diatas kaki kirinya.

"Nyokap Lo galak ga?" Tanya Riki memastikan.

"Wah, bukan galak lagi, ratu nya singa."

"Serius"

"Dua rius"

"Yah, terus gimana?"

"Harus siap mental. Kayak mau ketemu guru BK yang sangat sangat nyeremin"

"Serius, Ndre, Lo mah bikin gue ngedown aja"

"Yee, ga percaya ya sudah" Andre bangun dari tempat duduknya.

"Oke bye! Kalo Lo niat buat kerja di ruko nyokap tiri gue, langsung Dateng aja ke rumah gue"

ANDRE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang