episode 24

43 7 1
                                    

Happy reading!
.
.
.
.

Andre baru selesai mandi. Handuk yang berwarna biru tua masih melingkar dileher Andre dengan keadaan basah. Andre masih mengeringkan rambutnya. Andre sudah membuka pintu kamarnya, pandangan ia tiba-tiba pindah ke arah ruang tamu. Ia melihat Rahman yang sedang menyeruput kopi hitam di ruang tamu. Andre langsung menghampiri Rahman dengan keadaan yang masih seperti tadi.

"Bi" panggil Andre.

"Hn" jawab Rahman sambil mengerutkan kopinya.

"E..." Andre bingung harus mulai dari mana.

"Duduk dulu"

"Iya, Bi"

"Ada apa?" Tanya Rahman ketika Andre sudah duduk di depannya.

"E..., Waktu itu kan, Andre ketemuan sama Pa Hilman. Nah, Pa Hilman nyuruh Andre buat.."

Rahman mengerutkan keningnya "buat?"

"Buat... Ngelamar, Sinta."

Rahman mengerutkan keningnya lagi "ngelamar, Sinta?"

"Iya"

"Bukannya waktu itu kamu bilang sama, Abi, kalau kamu sudah putus dari Sinta Karna Pa Hilman? Kenapa sekarang tiba-tiba nyuruh kamu buat lamar, Sinta?"

"Itu, Bi, masalahnya. Andre juga bingung, tapi kemarin Pa Hilman cuma bilang Andre suruh bawa orang tua terus lamar Sinta"

"Terus? Andre mau nya gimana?"

"Andre juga bingung, Bi,"

"Pikirin dulu mateng-mateng. Biar kamu ga salah ngambil keputusan."

"Ya udah, Bi, Andre siap-siap berangkat ke ruko dulu. Nanti Andre pikirin lagi deh."

"Ya udah"

------

Andre duduk di depan ruko sambil melamun. Ia benar-benar memikirkan matang-matang tentang ini. Apakah ia harus melamar Sinta atau tidak. Apakah Sinta akan bahagia bila menikah dengan Andre. Andre orang susah yang tidak mempunyai apa-apa, sedangkan Sinta anak orang kaya yang segalanya punya. Apakah Sinta akan betah atau mau tinggal di rumah sederhana seperti kontrakan atau rumah kecil lainnya?.

Disaat lamunan Andre sedang serius-serius nya, seseorang malah mengangetkan Andre dengan cara menepuk kedua pundak Andre dengan kencang. Andre menoleh kebelakang, ternyata yang mengageti nya adalah Fajar.

"Ngagetin aja lo, Jar" ucap Andre kesal.

"Maaf-maaf, lagian, Lo ngapain si ngelamun aja dari tadi pagi. Ngelamunin apaan, si?"

"Kepo" Andre langsung pergi masuk kedalam ruko meninggalkan Fajar yang sedang kepo-keponya.

"Bikin kepo aja tuh anak" Fajar ikut masuk kedalam ruko.

-------

Andre baru saja pulang dari ruko. Saat ia masuk ke dalam rumah nya ia terheran-heran dengan keadaan rumahnya yang sangat ramai barang-barang di ruang tamu. Andre menghampiri Abinya yang sedang melihat-lihat barang yang memenuhi ruang tamu itu.

ANDRE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang