episode 19

51 10 2
                                    

Hai hai guys!

Maap ya updatenya lama soalnya ngumpulin niat itu ga segampang mindahin buku.

Ok ok gausah basa basi kita langsung to the point aja. Jangan lupa tinggalin jejak kalian dengan cara voment (vote and coment) woke👍😀

Ok selamat membaca para readers...

Sinta, sedang bersandar di kasurnya sambil melamun kan seseorang yang ia sayangi. Siapa? Siapa lagi kalau bukan Andre Nugraha, pacar nya selama 2 tahun lebih.

Terus melamun, sampai Sinta tidak menyadari pembantu yang sudah masuk ke kamarnya sambil membawa roti tawar yang sudah diolesi selai nanas kesukaan Sinta dan susu putih anget yang setiap hari Sinta minum disaat sarapan.

Bi Intan yang sudah menaruh nampan di nakas samping tempat tidur Sinta. Bi Intan pun melihat ke arah Sinta yang sering ia panggil dengan sebutan 'Non'.

"Non, Non Sinta" Sinta yang tidak sama sekali merespon membuat Bi Intan bingung. Saat ini, Bi Intan hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Bi Intan pun mulai memanggil Sinta lagi sambil mendekat kan wajah nya ke arah Sinta.

"Non, Non Sinta" Bi Intan menggoyang-goyangkan tubuh Sinta pelan.

Sinta yang akhirnya tersadar dari lamunan nya pun kaget karna wajah Bi Intan dan ia sangat lah dekat.

"Bibi sejak kapan disini? Bikin Sinta kaget lagi"

"Bibi dari tadi disini nganterin makanan buat Non Sinta, eh.. Non Sinta ngelamun. Bibi panggilin dari tadi tetep ga sadar."

"Ohh gitu ya, Bi" Sinta menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Maaf ya, Bi. Sinta lagi ga konsen"

"Iya Non gapapa. Dimakan ya, Non, sarapannya"

"Iya, Bi"

"Yaudah, Bibi mau ngelanjutin kerjaan Bibi di belakang ya, Non."

"Iya, Bi"

Bi Intan pun keluar dari kamar Sinta. Di saat Bi Intan sedang menutup pintu kamar Sinta, Bi Intan pun kaget dengan kedatangan Ajeng yang tiba tiba ada dibelakangnya.

"Nyonya ngagetin saya aja"

"Saya dari tadi disini, kamu aja yang ga nyadar"

"Maaf, Nyonya" Bi Intan menundukkan kepalanya.

"Yaudah, lanjutin kerjaan kamu dibelakang"

"Baik, Nyonya. Saya permisi"

"Iya"

Bi Intan pun langsung berjalan ke arah belakang rumah mewah itu. Ajeng yang sudah melihat pembantu nya yang sudah jauh dari kamar Sinta pun langsung membuka pintu kamar Sinta.

Sinta yang mendengar pintu kamarnya bunyi pun menoleh ke arah pintu. Sinta yang awalnya tersender pun mulai menegakkan badannya.

ANDRE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang