episode 16

65 16 5
                                    

Sippp.. lanjotttt...

Lest go!!

Selamat membaca....

Membawa/membopong karung yang berisi beras ke dalam truk itu tidak mudah, cape? Ya pasti. Pegel? Ya iyalah. Coba aja kalian jadi Andre yang tiap harinya dari jam 7 pagi sampe jam 4 sore mengangkat beras ke truk, pasti tulang kalian dah encok dan pulang pulang minta di pijitin sama ortu. Tetapi tidak dengan Andre, entah ke sambet apa atau otaknya ke geser waktu kejadian kecelakaan itu tidak tau. Tapi, hari ini Andre benar benar berubah. Mau kerja, nurut sama Dian, ga boros lagi, rajin sholat, Salim ketika dari luar. Emm.. mungkin itu mujizat dari Allah untuk Andre. Semoga aja.

Andre yang sedang istirahat sambil meminum air mineral yang dibelikan pelayan disana untuk semua pelayan lainnya.

Belum ada lagi yang ingin membeli beras, Andre yang kelihatan sangat cape, meminum air mineral satu botol habis sambil melonjorkan kakinya dan melentur kan otot-otot yang sangat keram dibagian lengan dan bahu.

Tidak lama kemudian, ibu ibu yang memakirkan motornya didepan ruko beras Dian dan langsung menghampiri beras beras disana.

Andre segera beranjak dari duduknya dan mulai melayani pembeli yang baru saja datang.

"Beli beras yang mana, Bu?"

"Emmm" ibu ibu itu masih melihat dan memegang megang beras beras disana.

"Yang delapan ribu deh, 7 liter ya, Mas"

"Ohh iya Bu"

Andre segera mengambil plastik hitam yang digantung tidak jauh darinya. Andre langsung mengambil beras itu perliter. Setelah sudah 7 liter terisi didalam plastik hitam yang diambil Andre tadi. Andre langsung mengantarkan beras itu ke motor milik ibu ibu tadi. Ibu ibu tdi pun langsung mengasih uang dari dalam dompetnya.

"Nih, pas ya"

"Terimakasih Bu"

"Sama sama" jawab ibu itu pelan

Andre kembali duduk dilantai yang tadi sambil menghitung uang tadi. "Pass"

Andre mengepak ngepakan uang itu ketangannya sambil menatap kearah jalanan.

"Ndre" ucap laki laki dari belakang. Andre menoleh ke arah tersebut "Hn"

Laki laki itu pun langsung duduk dilantai samping Andre duduk.

"Lu kan anaknya Bu Dian Larasati nih"

"Hn,"

"Nah, kok lu malah jadi angkut angku atau pelayan kayak gue juga si"

"Emang kenapa? Ga boleh anaknya bos kerja ngotong ngotong beras, ngelayanin pembeli gitu?"

"Yaa, bukan gitu juga si maksud gue" laki laki itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Tapi kan biasanya, anak bos itu tugasnya jadi mondar gitu"

"Mondar?" Andre menaiki alis nya bingung

ANDRE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang