episode 13

68 15 3
                                    

Hy!

Balik lagi yu.

Sorry masih bnyk typo berhamburan.

Selamat membaca..

Rahman yang berjalan ke arah loby sambil mengambil ponselnya dikantung celananya sambil mencari nomer seseorang. Ia memencet nomor yang ingin ia telfon.

Berdering, namun tak diangkat. Kemana orang ini? Membuat kesal saja.

Rahman kembali menelfon nomer yang sama. Dan kali ini telfonnya terangkat juga.

"Assalamu'alaikum, Intan"

"Waalaikumsallam, Bi, ada apa?"

"Abi cuma mau ngabarin ke kamu dan Umi kamu"

"Ngabarin apa, Bi?"

"Andre, kakak kamu lagi ada di rumah sakit, kondisi nya masih kritis karna kecelakaan"

Intan sedikit kaget mendengar keadaan kakaknya saat ini, apakah berita waktu itu adalah kakaknya sendiri?. Ntah lah, dari pada Intan hanya bertanya-tanya kepada dirinya sendiri yang tak dapat jawaban sama sekali, lebih baik Intan menanyakan langsung kepada Rahman.

"Apa yang diberita tadi pagi itu adalah kakak, Bi?"

"Abi ga sempet nonton tv, jadi Abi gatau apa yang dimaksud kamu, berita yang mana Abi gatau, intinya sekarang kakak kamu lagi berada di ICU dengan keadaan yang masih belum bisa dijelaskan"

"Kamu dan Umi kamu bisa datang ke Jakarta, kalau sudah sampai kamu bilang saja ingin ke rumah sakit Medika pasti dia tau"

"Iya Bi, makasih informasinya"

"Sama sama"

Tangan Intan terasa lemas. Walau kakaknya sering membuat ia kesal karna ucapannya kepada Uminya tapi itu tetap kakak kandungnya. Ia bingung harus memberi tau Uminya soal ini atau tidak. Ia sangat takut jika memberi tau Uminya, Uminya akan khawatir, atau bisa sampai pingsan. Ia tidak mau melihat Uminya seperti itu.

Jadi, apa yang harus dilakukan ia? Tapi, di fikir-fikir lebih baik ia kasih tau informasi ini ke Uminya. Dia tidak mau berbohong kepada Uminya. Yasudah lah, Intan segera menghampiri Uminya yang sedang memasak lauk untuk makan siang nanti.

"U-umi"

"Eh Intan, kenapa sayang?"

"E..."

Umi mengerutkan keningnya "ada apa sayang?"

"T-tadi, Abi nelfon Intan" jawab Intan ragu ragu

"Ada apa?" Tanya Umi bingung

"Katanya,,,, kak An-dre,"

Umi lagi lagi mengerutkan keningnya "Intan, ada apa dengan kakak kamu?"

"Kak Andre, kecelakaan Mi"

Umi yang masih memegang bahu Intan seketika lemas setelah mendengar kabar anak sulungnya itu. Apa yang ia khawatir kan benar benar terjadi. Firasatnya itu tidak meleset sama sekali dengan kenyataan nya.

ANDRE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang