episode 6

120 19 2
                                    

Selamat membaca..

Andre sudah selesai mandi dan langsung memakai baju dan menuju meja makan. Andre sarapan terlebih dahulu bersama Abinya. Tetapi tidak dengan ibu tirinya.

"Emang kita mau kerja dimana si Bi"

Abi yang sedang minum pun menelannya terlebih dahulu "di proyek pembangunan apartemen"

Andre menaiki alisnya "kuli?"

"Iya. Udah makan dulu abis itu kita langsung berangkat. Udah agak kesiangan nih"

"Iya Bi"

----------

Sesampainya di tempat kerja Abinya memperkenalkan Andre ke mandor tempat pembangunan itu.

"Jaka, gue bawa anak gue buat kerja disini bisa ga?"

"Ohh, kalo soal itu mending Lo izin langsung ke Bos deh"

"Hmm, yaudah deh"

Andre dan Abinya menuju ke dalam pembangunan tersebut untuk menghampiri Bos besar.

"Permisi Pa Bos!"

"Ehh iya Man?"

"E... Ini, saya mau izin buat anak saya kerja disini juga. Apa boleh?"

"Boleh aja kalo siap untuk bekerja"

"Siap kok Pa"

"Yasudah langsung kerja saja ya"

"Baik Pa terimakasih"

Andre langsung di kasih helm pengaman yang selalu ada di proyek-proyek seperti itu (maaf ya gais aku gatau namanya:v)

Andre pun langsung memulai pekerjaannya dengan mencangkul semen yang sudah diberi air untuk mengecor dinding dan lainnya.

~~~~~~

Baru beberapa menit Andre mencangkul semen yang sudah diberi air kening Andre sudah bercucuran keringat. Sering kali Andre mengelap keningnya dengan baju atau lengannya.

"Ahh! Cape banget kerja ginian" Andre tarik nafas panjang terus menerus sambil mengelap keningnya

"Mending gue jualan narkoba, cuman nganter sana sini duitnya gede. Lah ini? Cape cape nyangkul paling gajinya ga seberapa"

"Udahlah ahh!!" Andre membuang cangkul yang ada di tangannya.

Abinya yang melihat hal itu pun langsung menghampiri Andre.

"Kenapa duduk? Kerjaan kamu belum kelar. Liat tuh, masih banyak semen yang harus diantar ke atas"

"Bi, dari pada Andre kerja beginian mending Andre jualan narkoba. Untungnya banyak ga cape lagih"

"Iya Abi tau. Untungnya banyak, kerjanya ga cape. Dan sama, ngeluarin dari penjaranya juga banyak. Jadi kerjain lagi pekerjaan kamu karna ini belum jam istirahat" Abi langsung meninggalkan Andre yang masih duduk di tupukan batu bata.

"Hufff" Andre langsung mengambil cangkul tersebut.

~~~~~~

Yang ditunggu-tunggu Andre pun datang. Jam istirahat sudah mulai. Abi mengajak Andre untuk duduk diwarung dekat proyek tersebut untuk makan siang sekalian ngopi-ngopi.

Andre langsung duduk dibangku panjang yang ada diwarung itu.

"Kamu mau makan apa?"

"Apa aja lah Bi"

"Yaudah"

"Bu" Abi mengangkat satu tangannya

"Iya Pa Rahman, mau pesen apa?"

"Emm.. kayak biasa aja deh, tapi dua ya"

"Oke siap"

Skip!

Makanan pun datang. Andre melihat makanan yang tersedia yang sudah dipesan Abinya.

"Telor Bi?"

"Kamu bilang apa aja. Yaudah Abi samain aja sama biasa pesanan Abi"

Andre menghembuskan nafas panjang dan langsung memakan nasi dan lauknya bersamaan dengan lahap.

------------

"Assalamu'alaikum" ucap Abi setelah masuk rumah

"Waalaikum sallam" Jawab Dian sambil mencium tangan suaminya

Andre yang tidak mencium tangan Dian dan tidak juga memberi salam yang langsung jalan saja menuju kamar mandi pun membuat Dian geram.

"Ga ada sopan santun nya banget si tuh anak. Padahal anaknya ustadzah tapi kelakuannya kayak gitu"

"Udah udah ngomel ngomel trus tiap hari ntar darahnya naek ribet"

"Abisnya mas, gondog banget aku sama dia. Tiap hari bikin ngeselin"

"Udah udah. Udah siapin makanan belom?"

"Udah, udah siap"

"Yaudah mas mau bersih bersih dulu deh baru makan"

~~~~~~

Malam hari Andre sedang duduk ditempat duduknya sambil mengulet melenturkan otot ototnya yang sangat pegal karna kerja seharian.

Andre mendengar kencang suara musik pop dari kamar Abi dan ibu tirinya.

"Gila ya tuh orang. Kenapa Abi milih cewek kek gitu. Beda banget sama Umi"

Setelah tersadar Andre pun berbicara lagi "ngapain gue jadi banding bandingin mereka berdua. Mereka berdua kan sama ajaa" Andre langsung mengeluarkan muka cueknya.

"Udah ah mau tidur"

Andre pun mulai menutup kedua kelopak matanya. Namun semua itu sia sia, Andre tetap tidak bisa tidur karna suara musik yang tidak sedap yang sangat keras bunyinya.

"Apa tiap hari kali ya kayak gini. Tapi gue heran, ga ada yang komplain apah ada yang nyetel musik malem malem mana kenceng banget. Ini kan perumahan bukan perkampungan"

Andre pun berusaha tidur lagi dengan cara menutup kedua telinganya menggunakan bantalnya. Tetapi sama seperti pertama, suara lagu itu masih sangat terdengar di telinga Andre.

"Ahh!" Andre melempar bantalnya ke lantai

"Ga tidur ini mah bisa bisa!"

Andre pun bangun dari tempat tidur nya dan keluar kamar nya menuju kamar depan.

Tok tok tok~

"Kenapa?" Tanya Dian santai

"Bisa ga nyetel musiknya di pelanin"

"Nggak" Dian langsung menutup pintunya

Andre menghela nafas panjang.

"Ada apa Ndre?" Tanya Abi yang baru saja pulang dari masjid setelah ada ceramah

"Andre mau tanya sama Abi"

"Mau tanya apa?"

"Abi ga budek tiap hari denger lagu yang ga enak kayak gini kenceng kenceng"

Abi tertawa kecil "udah biasa" Abi langsung pergi masuk kekamarnya

"Abi kalo dikamar pake penutup kuping kali ya" Andre langsung pergi kekamarnya lagi

BERSAMBUNG!

Kalau kamu jadi Andre gimana? Pusing ga denger suara musik yang menurut kalian ga enak didenger malem malem trus suara nya itu pake speaker aktif? Klo author sendiri si udah gila ya😂

Biarin lah Andre sama mama tirinya emang cocok kalo dijadiin satu.

Voment nya jangan lupa ya..



ANDRE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang