Twenty One

260 21 7
                                    

***

Khusus untuk hari ini Keylan tidak boleh telat. Karena dia harus menjemput Karin lebih dulu. Meskipun setiap hari senin seharusnya Keylan terlambat. Keylan dengan kecepatan di atas rata-rata menuju rumah Karin. bukan karena terburu-buru tetapi naik dengan kecepatan di atas rata-rata sudah menjadi kebiasaan untuk Keylan, rasanya semua bebannya terasa hilang.

Setibanya di rumah Karin keduanya langsung berangkat menuju SMA Nasional. Seluruh pasang mata tak berhenti menatap mereka. Banyak yang berbisik lantaran Karin berangkat bersama Keylan. Sebagian besar siswi iri melihat kejadian itu. Tetapi, banyak juga yang heran dengan sikap Keylan yang mendadak baik pada Karin. mereka bertanya-tanya dan penasaran ada hubungan apa dengan kedua orang itu.

Karin sebenarnya merasa risih dilihati seperti itu. Bagaimanapun juga Karin adalah siswa kelas 10, masih tergolong siswa baru di SMA Nasional.

“Kak, Karin duluan aja ya. nggak enak dilihatin banyak orang” ujar Karin.

“Diemin aja. Mereka Cuma iri sama lo”

“Tapi Kak.......” Keylan tak menanggapi balasan Karin. justru Keylan malah menggandeng tangan Karin untuk segera menjauh dari koridor yang ramai itu. Menurut Keylan Karin pasti tidak suka jadi pusat perhatian.

Dengan Keylan menggandeng tangan Karin membuat banyak siswa perempuan yang berteriak histeris lantaran kagum dengan Karin mereka juga ingin digandeng Keylan seperti yang dilakukannya pada Karin.

Karin yang digandeng merasa sangat senang. Bukan hal biasa untuk Karin digandeng dengan seorang cowok tampan yang ia cintai. Karin merasa sekarang Keylan lebih perhatian padanya. Apakah itu pertanda, Keylan akan membuka hatinya untuk Karin? atau bahkan akan membalas perasaan Karin? rasanya jika itu memang benar, Karin akan sangat bahagia yang tak dapat dinilai dengan apapun. Karena dirinya bisa mencairkan hati seorang cowok badboy, keras, brutal, troublemaker, dan hak-hal yang berbau negatif.

Setelah merasa koridor sudah sedikit sepi, Keylan segera melepaskan gengaman tangannya pada Karin. “Nggak usah kepedean karena gue gandeng. Gue Cuma pengen lo cepat masuk kelas biar nggak diomongin sama orang-orang”

Baru saja Karin merasa bahagia karena Keylan menggandeng tangannya. Tetapi, Keylan menghancurkan kebahagiaan itu. Pupus sudah harapan Karin untuk dibalas perasaannya oleh Keylan.

“Lo udah gede kan? Jadi gue rasa lo bisa ke kelas sendiri” Setelah mengucapkan kata itu, Keylan langsung meninggalkan Karin tanpa memperdulikan gadis itu lagi.

“Kak Keylan aneh banget sih. Kemarin-kamarin baik terus sekarang cuek lagi. Bingung aku sama sikap kakak” gumam Karin sambil menatap punggung Keylan yang mulai menjauh.

***

Waktu cepat sekali berlalu. Kini bel pulang sekolah sudah berbunyi nyaring di seluruh penjuru sekolah. Seluruh siswa berhamburan keluar kelas untuk segera pulang. Tak terkecuali Keylan dan Gengnya.

“Lan, bukannya tadi lo berangkat sama Karin ya?” Raffa memastikan lagi.

Damn! Mendengar sahabatnya mengatakan itu mendadak ia teringat Karin. Keylan lupa jika dia harus mengantar Karin pulang. Hal itu membuat Keylan berbalik arah yang tadinya menuju parkiran sekolah kembali ke dalam lingkungan sekolah.

“Lah tu anak gimana sih ditanyain malah lari” sargah Andra yang heran melihat Keylan berbalik arah dan tengah berlari. Terlebih keylan tidak membalas apapun dari pertanyaan Raffa.

Keylan terus mencari keberadaan Karin. Ia sudah mengitari seluruh penjuru sekolah namun tak menjumpai keberadaan dan tanda-tanda gadis itu. “Lo kemana sih? Nyusahin orang aja!” keylan menggerutu kesal.

Keylan (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang