Thirty Three

231 16 6
                                    

***

Keylan tengah berada di sebuah Cafe untuk bertemu seseorang. Ternyata orang itu sampai di Cafe lebih dulu.

"Udah lama bang? Sorry gue telat. Biasa lah masih ada problem sama Geng sebelah" ujar Keylan.

"Oke gak masalah. Jadi gimana lo bisa kaya gitu sama adek gue?"

Orang yang saat ini bersama Keylan di Cafe adalah Kafka Aldevaro.

"Panjang bang ceritanya"

"Yaudah ceritain aja, gue dengerin"

#Flashback on#

Keylan dan Karin berada di rooftop. Tiba-tiba saja Keylan mengajaknya untuk pergi ke sana.

"Ada apa Key? Kamu mau ngomong apa?"

"Kemarin kemana lo? Kenapa berduaan bareng Alex? Gue gak suka sama dia"

"Kemarin aku gak sengaja ketemu Key. Terus Kak Alex nganterin aku pulang. Dan karena kita sama-sama lapar jadinya mampir makan siang"

"Kenapa lo gak pernah izin gue? Kemarin sama Alex, lusa sama Deni. Besok-besok sama siapa lagi anjing?! Gak sekalian satu sekolahan lo deketin"

Deg! Mendengar kata-kata kasar yang keluar dari mulut pacarnya, membuat hati Karin bergetar. Selama ini dia tidak pernah dibentak dengan kata-kata seperti itu.

Karin berusaha menahan air matanya agar tidak terjatuh. "Kamu pikir aku perempuan apa Key? Apa aku serendah itu di mata kamu?! Sampai-sampai kamu bentak aku kaya tadi. Aku minta maaf kalau aku dekat dengan mereka buat kamu marah. Tapi gak gini caranya Key!"

"Terus gimana? Gue harus labrak Alex? Asal lo tahu, gue udah sering berantem sama dia cuma gara-gara lo. Gue bosen berantem sama dia terus. Harusnya lo tahu Alex itu Ketua Geng sama kaya gue. Parahnya dia itu Ketua Elang, musuh Pasgar. Dan lo pacar Ketua Pasgar"

Kata-kata itu semakin membuat Karin terkejut tetapi dia terlihat biasa saja. "Aku gak peduli Kak Alex itu siapa. Mau Ketua Elang atau Ketua apapun selama dia memperlakukan aku dengan baik aku akan tetap anggap dia teman"

"Lo gak kenal dia Rin. Dia itu punya maksud deketin lo. Pengen hancurin Pasgar"

"Tapi kenapa lewat aku Key?"

"Karena dia pengecut"

"Gak mungkin Kak Alex kaya gitu Key, dia baik banget kok sama aku"

"Terserah kalau lo gak mau dengerin gue" sejujurnya Keylan sudah malas untuk terus berdebat.

"Masih ada gue di deket lo aja, lo berani deketin cowok lain. Gimana gue jauh nanti? Satu sekolah lo pacarin. Baru tahu gue kalau lo murahan!"

Ucapan sukses membuat Karin tidak bisa berkata-kata. Dia menundukan kepalanya dan air bening tiba-tiba menetes tanpa diminta.

Tangisan itu semakin kencang dan sesenggukan membuat Keylan merasa bersalah. Dia tidak bisa mengontrol emosinya dengan baik.

Keylan langsung memeluk Karin dengan hangat. Nyaman sekali rasanya berada di pelukan gadis yang dia cinta setelah mamanya.

"Maaf Rin, aku kelepasan. Maaf tadi udah bentak kamu, maaf udah ngomong kasar, maaf udah buat kamu nangis. Please Rin jangan nangis lagi, hati aku sakit lihat lo nangis kaya gini"

"Lepas Key, jangan peluk aku. Kamu bilang aku murahan kan? Lepas sekarang Key, gak usah peluk aku"

"Aku gak mau lepasin Rin. Kamu bukan cewek kaya gitu, aku percaya. Maafin aku Rin"

Keylan (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang