Thirty Five

243 14 16
                                    


***

Satu minggu lagi Ujian Nasional akan berlangsung. Waktu berjalan begitu cepat hingga masa putih abu-abu Keylan dan teman-temannya akan berakhir di sini. Tak hanya masa sekolah mereka, namun kenangan mereka bersama Pasgar juga akan berhenti. Keylan kini bukan lagi Ketua Inti Pasgar karena jabatan itu sudah diberikan pada adik kelas di bawahnya. Dan dilantik di bazar Pasgar beberapa bulan yang lalu. Namun, Keylan masih kerap ikut nongkrong di basecame utama Pasgar.

Beberapa hari belakangan, Keylan memang lebih sering mengunjungi club karena banyak sekali masalah yang sedang dia hadapi.

Tinggal beberapa hari saja Keylan berada di Jakarta. Sanggupkah dia jauh dari Karin? Sudah dipastikan Keylan mungkin tidak akan sanggaup jauh dari seseorang yang sudah mengisi hatinya hampir satu tahun terakhir. Tapi apa boleh buat, dia hanya ingin berusaha membahagiakan Mamanya.

“Lo kenapa diam aja sih Lan?” tanya Andra.

“Lo gimana sih, Keylan kan emang gak pernah ngomong” jawab Leo.

“Lah iya juga sih. Tapi, maksud gue bukan itu tolol”

“Terus?”

“Gak kaya biasanya aja gitu. Kaya lagi ada masalah gitu lah pokoknya”

“Lusa pacar gue ulang tahun, gue mau bikin pesta kecil-kecilan tapi gue sendiri gak suka pesta”

“Yaelah. Apa salanya sih berkorban dikit buat pacar lo. Gak suka ya disuka-sukain aja” balas Hiro.

“Percuma gue cerita sama lo semua. Gak ada solusi” Keylan kemudian langsung meninggalkan mejanya dan keluar kelas, padahal bel belum berbunyi.

Bel berbunyi nyaring menandakan waktu istirahat telah tiba. Semua siswa berbondong-bondong menuju kantin. Selalu seperti ini, kantin selalu saja berdesak-desakan ketika istirahat tiba.

Karin dan Novi baru saja keluar kelas. Keduanya baru akan menuju kantin tetapi di depan kelas X IPA 1 Keylan sudah berdiri. Entah sejak kapan lelaki itu berada di sana. Padahal belum ada 5 menit bel berbunyi.

“Astaga, kamu sejak kapan di situ?” tanya Karin pada Keylan.

“Sejak tadi”

“Bel baru aja bunyi Key. Kamu pasti disini sebelum bel bunyi kan?”

Keylan hanya tersenyum menanggapi pertanyaan dari pacarnya. Tanpa disadari senyuman tipis itu membuat perempuan di sekelilingnya merasa ingin pingsan. Bagaimana tidak cold boy seperti Keylan yang hampir tidak pernah tersenyum itu, kali ini tersenyum di depan umum. Catat! Di depan umum!

“Key, jangan senyum. Kamu ih”

“Kenapa?”

“Kalau kamu senyum Cuma boleh di depan aku aja titik. Gak boleh di tempat umum. Karena aku gak suka mereka lihat senyum kamu. Pokoknya senyum kamu Cuma buat aku”

Jangan ditanya bagaimana perasaan Keylan, sudah pasti sangat senang dan salting. Tapi sebisa mungkin dia menyembunyikannya karena bisa diledek sahabat-sahabatnya kalau dia ketahuan salting. Tapi Raffa yang berada di samping Keylan saat ini mengetahui bahwa dirinya sedang salting.

“Salting lo Lan?” bisik Raffa.

Keylan tidak menjawab namun dari ekspersi dia merasa kesal dengan ucapan sahabatnya itu.

“Iya pacar” ujar Keylan sambil mengacak rambut Karin.

Inti Pasgar bersama Karin dan Novi langsung menuju kantin bersama-sama. Hal itu memang sudah sering dilakukan oleh mereka. Pertama karena Karin adalah pacar Keylan sementara Novi saat ini tengah dekat dengan Raffa. Walaupun keduanya suka beradu mulut tapi sebenarnya mereka memiliki rasa yang sama.

Keylan (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang