Thirty Six

232 13 4
                                    


Aku tidak tahu harus apa. Jujur, kali ini aku kecewa. Tapi semarah-marahnya aku, sesedih-sedihnya aku dan sekecewa apapun aku, aku tidak pernah bisa membencimu.
~Karin

***

Sepulang sekolah, Keylan CS, Karin, Novi, Rendy, Rara, dan Kevin berada di lapangan basket sesuai kesepakatan. Kevin diminta datang oleh Rendy karena untuk menjadi penengah dan membela dia juga sepupunya. Karena jelas Rendy kalah jumlah dengan Keylan.

“Gue peringatin sekali lagi, tanggung jawab sama ulah lo atau gue lapor polisi” ujar Rendy.

“Lo pikir gue takut sama ancaman sampah dari lo. Mending gue masuk kantor polisi daripada harus tanggung jawab perbuatan yang sama sekali gak pernah gue lakuin. Gue kalau mau ngehamilin anak orang juga pilih-pilih lah anjing! Gak sudi sama cewek kaya Rara”

Baru kali ini Keylan berbicara lebih banyak selain dengan Gengnya dan Karin.

“Gue punya akses banyak Lan. Jangan pernah lupa kalau gue mantan Ketua OSIS. Gue bisa kapanpun bawa lo ke kantor polisi. Gue tahu lo juga punya akses dimana-mana karena lo mantan Ketua Pasgar. Tapi apa mereka bakal bantu lo ketika mereka tahu fakta ini. Kalau ternyata mantan Ketua Pasgar itu PECUNDANG! Emang dari dulu geng lo itu Cuma sampah masyarakat”

Keylan sudah tidak tahan dengan omongan Kevin barusan. Dia tidak akan terima jika ada orang yang berani menghina Gengnya. Bahkan bukan hanya Keylan yang siap menghajar Kevin tapi juga teman-temannya. Meskipun mereka sudah bukan inti Pasgar lagi tapi mereka masih menjadi keluarga Pasgar.

“Jangan pernah hina Geng gue. Masalah ini gak ada sangkut pautnya sama Geng gue anjing!”

“CUKUP!! Gue Cuma butuh pertanggung jawaban Keylan bukan malah kalian yang berantem! Gue disini mau selesaikan masalah bukan nonton kalian adu jotos” ujar Rara dengan lantang.

“Rin, lo kan cewek. Lo pasti bisa ngerasain kan apa yang gue rasain? Gimana seandainya kalau lo di posisi gue? Lo pasti juga bakal lakuin hal yang sama kan? Lo pasti hancur, perasaan kacau, bingung harus apa di sisi lain orang yang udah ngelakuin ini ke lo gak mau tanggung jawab. Gue yakin Cuma lo orang yang bisa meyakinkan Keylan. Gimana pun anak ini gak salah, tapi ini salah orang tuanya”

“Jadi kamu beneran hamil Ra?” tanya Karin untuk meyakinkan.

“Menurut lo? Ngapain gue cape-cape bohong kalau Cuma buat gue malu Rin. Lo juga udah liat kan khasil testpack gue? Apa lo juga lihat kalau muka gue bercanda”

Karin tidak tahu dia harus percaya sengan siapa. Karin yakin, Keylan tidak mungkin melakukan hal ini. Tapi bagaimana bisa semua bukti itu ada.

“Aku gak tahu harus percaya sama siapa. Tapi, sebaiknya kamu tanggung jawab Key. Aku juga gak tahu kamu bener salah atau gak. Tapi kasihan Rara, jadi kamu tanggung jawab aja. Kalau ternyata nanti terbukti janin di dalam perut Rara itu anak kamu, aku akan berusaha lepasin kamu. Aku permisi. Yuk Nov”

Karin segera meninggalkan tempat itu. Sejak tadi Karin sudah menahan air matanya agar tidak terjatuh. Dia tahu setalah ini Karin harus mengikhlaskan Keylan.

“Kak Keylan itu bener-bener cowok brengsek yang pernah gue temui. Pokoknya kali ini gue gak akan diem karena dia nyakitin lo lagi”

“Udah lah Nov. Gak usah bahas Keylan. Aku lagi males”

Sementara yang tersisa di lapangan basket hanya Keylan CS, Rendy, Rara, dan Kevin.

“Kali ini gue setuju sama Karin Lan. Kalau emang lo lakuin hal itu, lo bilang aja. Jujur gue kecewa kalau ternyata masalah ini emang bener. Maaf, gue kali ini gak berada di pihak lo” ujar Digo.

Keylan (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang