Twenty Three

247 21 7
                                    

***

Hari ini akhirnya kelas 12 SMA Nasional akan berangkat camp di daerah Gunung Geulis, Sentul-Puncak, Bogor Jawa Barat. Teman-teman geng Keylan yang berada satu sekolah dengannya, sudah berkumpul di appartemen. Mereka akan segera menuju sekolah dengan motor sport masing-masing.

Setibanya di sekolah, seluruh pasang mata tak berhenti menatap kedatangan Keylan dan teman-temannya. Bagaimana tidak? Keylan dan Gengnya merupakan warga sekolah populer dan selalu diperbincangkan oleh hampir seluruh warga sekolah.

Kini kedatangan mereka dengan motor sportnya menambah aura tersendiri. Pasalnya, hanya mereka berenam yang menggunakan motor menuju sekolah. Padahal jika hari biasa sebagian besar siswa laki-laki menggunakan motor. Tapi, sepertinya sore ini berbeda.

Keylan dan teman-temannya langsung menuju lapangan utama untuk memarkirkan motornya di sana. Karena semua yang membawa kendaraan pribadi diletakkan di dalam area sekolah/lapangan sekolah agar lebih aman.

Setelah semua peserta sudah datang, kini saatnya keberangkatan. Mulai dari kelas 12 IPA 1 dan IPA 2 berada di bus pertama dengan satu guru dan 3 panitia, begitu seterusnya. Setiap bus di isi oleh 2 kelas dengan 1 guru dan 2 sampai 3 panitia. Keylan tidak menyangka jika akan berada satu bus dengan Karin sebagai panitia. Hal itu jelas memberikan peluang untuk Keylan agar semakin dekat dengan Karin. Keylan akhirnya meminta panitia untuk memindah tempat duduknya menjadi dengan Karin. Dan dengan sangat terpaksa Novi harus duduk dengan Raffa.

"Kenapa sih harus sama lo?" Novi yang tidak terima dengan posisi duduknya yang semula dengan Karin menjadi dengan Raffa. "Lagian lo juga sih Rin, ngapain coba pakai pindah tempat duduk segala. Gue kan jadinya yang kena imbasnya harus duduk sama senior paling songong ini"

"Yaudah terserah kalau lo nggak mau duduk, berdiri aja sampai nanti. Dan jangan salahin gue kalau lo capek atau jatuh!" Raffa membalas perkataan Novi.

Andra yang semula diam dan hanya menyaksikan perdebatan mereka kini angkat bicara, "duduk sama gue aja cantik. Biar Digo pindah sama Raffa"

"Sama lo? Sama yang nggak fakboy kaya Raffa aja gue nggak mau gimana sama lo yang fakboy. Tar lo modusin gue lagi" jawaban Novi membuat helaan tawa orang yang berada di sekitar mereka.

Tertawaan mereka jelas mengundang kebisingan di dalam bus. Termasuk Aurel, salah satu panitia dari OSIS yang berada satu tingkat di atas Karin dan Novi. "Novi, kenapa kamu belum duduk? Bus bentar lagi berangkat. Saya kan sudah menyuruh kamu duduk dengan Kak Raffa. Kenapa nggak dilaksanakan?" alhasil Novi harus dimarahi oleh seniornya akibat ulahnya sendiri.

"Iya Kak, ini juga mau duduk kok Kak"

"Tolong kasih contoh yang baik. Walaupun kamu masih kelas 10. Kamu disini sebagai panitia bukan peserta"

"Iya Kak maaf" dengan sangat terpaksa Novi akhirnya duduk di sebelah Raffa.

Raffa sedari tadi sudah menahan tawanya gara-gara Novi dimarahi oleh seniornya. "Rasain tu dimarahin senior lo, makanya jadi orang nggak usah sok-sok an" Raffa berbicara pelan di dekat telinga Novi.

"Nye nye nye" balas Novi.

***

Setelah berada di dalam bus cukup lama, akhirnya seluruh murid bisa mengirup udara segar di lokasi. Selama dalam perjalanan itu, Karin selalu membuka topik pembicaraan lebih dulu. Karena Karin paling benci keheningan. Alhasil apa saja dia ceritakan pada Keylan saat di dalam bus tadi. Hingga tidak terasa Karin sampai kelelahan sehingga tertidur. Keylan yang menyadari Karin tidur, langsung menempelkan kepala Karin pada bahunya sebagai sandaran.

Keylan (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang