Twenty Eight

243 15 3
                                    

***

Wajah tampan Keylan kini sudah penuh dengan lebam akibat insiden di dekat lapangan futsal tadi. Keylan bingung harus kemana dia sekarang, jika ke basecame pasti teman-temannya akan balas dendam padahal niatnya hanya ingin menyelesaikan masalah pribadi dengan Alex. Namun jika di ke appartemen Karin dan Mamanya pasti akan mengintrogasinya.

Keylan berhenti di depan sebuah pertamina selesai mengisi bensinnya. Arah appartemennya ke kiri sementara arah basecamenya ke kanan harus kemana Keylan sekarang? Keylan melepas helm full facenya dan mengacak rambutnya frustasi.

Satu notifikasi membuat Keylan akhirnya memilih menuju appartemen. Masa bodo jika Karin dan mamanya akan mengitrogasi dia. Daripada teman-teman akan balas dendam seaktu-waktu dengan Elang. Karena beberapa anak buahnya sekarang sudah mulai nekat dalam menghadapi Elang tanpa mempertimbangkan bahaya. Dengan kecepatan tinggi Keylan segera menuju appartemen.

Dan benar saja dugaan Keylan, setibanya di appartemen Karin serta Mamanya langsung menitrogasi.

"Wajah kamu kenapa Key lebam-lebam gitu? Katanya cuma nongkrong sama temen-temen tapi kok wajah kamu sampai kaya gini"

"Nggak papa ini Ma. Biasalah anak cowok"

"Yaudah sini mama obatin"

"Biar Karin aja Tan"

Yunita menyerahkan kotak P3K nya pada Karin kemudian meninggalkan mereka berdua yang berada di ruang tamu.

"Kamu pasti tawuran lagi kan?" tanya Karin.

"Enggak Rin. Cuma mukul dikit" Keylan menjawab sambil terkekeh.

Karin berdecak, "selalu aja alasannya Cuma mukul dikit. Padahal sampai lebam-lebam kaya gini. Kamu itu berantem sama siapa sih sebenernya?

"Biasa Rin sama anak Elang. Abisnya mereka suka banget cari masalah sama Garuda"

"Kalau Tante Yunita tahu, dia pasti nyuruh kamu keluar dari Garuda. Abisnya kamu apa-apa dihadapi pakai berantem"

"Namanya juga cowok. Ya makanya kamu jangan kasih tahu Mama"

Karin menghembuskan napasnya kesal. Sekeras apapun Karin memperingatkan tetap saja Keylan keras kepala jika soal bertengkar dan balapan.

Setelah selesai mengobati luka kekasihnya, Karin mengembalikan P3K itu di tempatnya semula. Keduanya kemudian meninggalkan appartemen dan menuju rumah Karin.

Di rumahnya kali ini Karin berada. Karin baru saja mandi dan mengganti seragam sekolahnya yang sudah lengket di badannya. Karin kemudian menuju meja belajar dan mengambil buku diary kesayangannya. Karin menuliskan sesuatu disana. Kebahagiaannya hari ini dan semua tentang Keylan. kerjakan

Setelah selesai, Karin baru teringat jika ada tugas matematika yang belum dia kerjakan. Dengan segenap jiwa Karin mengambil buku tugas Matematika di dalam bagnya. Karin sudah benar-benar lelah dan mengantuk. Tapi bukan berarti Karin melupakan tugasnya sebagai seorang murid. Dia harus mengerjakan tugas walaupun rasa kantuk sudah menguasainya.

15 menit berlalu, kini Karin sudah selesai mengerjakan tugasnya, dia membuka aplikasi WhatsApp untuk mengecek apakah ada chat seseorang disana. Nyatanya tidak ada! Hanya ada chat dari grub kelasnya. Akhirnya lebih dulu Karin yang menghubungi nomor itu.

Keylan

Hai Lan, kamu pasti capek ya kan? Apalagi luka di wajah sama bibir kamu masih belum sembuh. Kamu harus istirahat, jangan sampai begadang

20.50

Yudah, selamat istirahat Keylan

Keylan (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang