Plakk
Suara tamparan menggema di seisi ruangan. Tamparan yang sukses mendarat dengan mulus di pipi seorang gadis yang memiliki rambut panjang dan badan yang kurus itu. Perempuan itu bernama kim jisoo.
Bukan hal asing lagi jika dia selalu mendapat tamparan di depan umum seperti ini. Dia tidak bisa melakukan apa apa selain memendam amarahnya.
"sekali lagi kau menamparku di depan semua orang" guman jisoo sambil memegang pipi yang sudah memerah tersebut.
Jisoo pulang ke rumah dengan keadaan yang sangat penuh emosi ibunya yang melihat dia berjalan dengan cepat seolah sudah tau apa yang terjadi pada putrinya.
Di susul oleh ayahnya yang berada di belakang,ibunya mengehentikan langkah ayahnya.
"kau menamparnya lagi?" ucap ibu jisoo sambil memegang lengan suaminya tersebut namun alih alih mendapat jawaban dari pertanyaannya tersebut suaminya lebih memilih menghiraukan perempuan yang menjadi istrinya lalu menuju ke kamar dengan wajah yang gusar.
"bi,siapkan saja makan malam untuk jisoo lalu antar ke kamarnya. Sepertinya tidak akan ada makan malam di sini." ucap ibu jisoo sambil menaiki anak tangga.
Malam berlalu dengan sangat cepat,jisoo yang merasa baru tertidur merasa sangat marah ketika sinar matari mengusik tidurnya.
"ohh apakah kau harus muncul sekarang juga? Aku masih sangat lelah" ucap jisoo sambil melihat ke arah jendela yang menunjukan matahari pagi di sana.
Suara sendok yang sedang beradu di meja makan menghiasi suasana sarapan di keluarga itu. Jisoo masih ingat kejadian yang menimpanya semalam.
Jisoo yang sudah selesai makan berjalan menuju ibunya dan mengecup pipi sang ibu.
"ibu aku ke kantor dulu" ucap jisoo sambil tersenyum
"hati hati jika semua urusan di kantor sudah selesai cepatlah pulang." ucap ibu jisoo sambil memegang tangan anak semata wayangnya itu.
"ayah aku berangkat dulu" ucap jisoo sambil membungkukkan badannya.
Meskipun dalam keadaan marah jisoo tidak bisa pergi ke kantor begitu saja tanpa berpamitan dengan ayahnya. Ia sudah di ajari sopan santun dan bersikap mandiri sejak kecil.
Siapa sangka gadis berumur 24 tahun itu sudah bisa mendirikan perusahaannya sendiri tanpa bantuan dari ayahnya sedikitpun.
Mobil jisoo melalu dengan kecepatan rata rata dia mengendarai mobil sendiri karna dia tidak nyaman jika harus menyewa sopir untuk mengantarnya kemanapun.
Lalu lintas berjalan lancar hingga dia sudah sampai di parkiran gedung yang menjulang tinggi ke langit.
PILIHAN SOOYADia memilih nama itu untuk menamai perusahaan yang ia bangun.
"permisi,apa saya bisa bertemu dengan pemilik perusahaan ini?" ucap seorang pria kepada sekretaris jisoo
"maaf,sepertinya anda belum membuat janji kepada dia." ucap sekretaris jisoo
"siapa yang mencariku?" tanya jisoo kepada irene,sekretarisnya.
"apa kau pemilik perusahaan ini? Aku sudah mencarimu akhirnya kita bertemu juga. Mau kah kau menikah denganku?" ucap pria tersebut yang sukses membuat jisoo dan irene berdiri mematung dengan segala terkejutannya.
Hai hai hai👋👋
Aku buat cerito kpop lagi nih dri sekian lama hiatus dari wattpad
Jangan lupa vote dan coment
Vote kalian akan menjadi hadiah paling indah di cerita ini..
KAMU SEDANG MEMBACA
tonight; Jinsoo
FanfictionKisah tentang dua insan yang awalnya saling tidak mengenal,dipertemukan lewat urusan bisnis dari company masing-masing. Sampai akhirnya salah satu dari mereka menaruh hati pada lawan bisnisnya. Kisah mereka dimulai malam ini juga.