Ke esokan harinya jisoo bangun dengan perasaan yang sama seperti tadi malam. Entahlah apa yang seokjin pikirkan,kenapa dia berbicara seperti itu.
"Selamat pagi nyonya." Sapa yoona kepada jisoo.
"Selamat pagi yoona,kau sudah menyiapkan sarapan?"
"Belum,aku bingung ingin memasak apa,sepertinya kalian berdua pulang dengan perasaan yang tidak baik semalam."
"Tidak,hanya kesalah pahaman."
Setelah selesai berbicara,mereka berdua kembali ke dapur dan memasak untuk sarapan. Mereka nampak serius di dapur,tidak ada percakapan dan hanya fokus kepada kegiatan mereka masing-masing.
Setelah 40 menit berlalu,sarapan yang di buat oleh jisoo dan yoona akhirnya siap. Mereka memilih memasak pajeon dan salad tauge untuk menu sarapan hari ini. Berharap agar seokjin menyukainya.
Jisoo kembali ke kamar dan mandi dengan secepat mungkin. Jisoo berfikir dia harus pergi ke kantor hari ini,ada produk yang bakal jisoo keluarkan untuk edisi musim semi kali ini. Jisoo ke luar dengan style yang simple namun terlihat mewah karena jisoo yang memakainnya.
Jisoo keluar dari kamarnya dan menuju kamar seokjin untuk membangunkan suaminya. Jisoo mengetuk pintu seokjin dan belum ada satu detik menunggu seokjin sudah membukakan pintunya dan sudah rapi untuk pergi ke kantor.
"Aku berniat untuk membangunkanmu,tapi ternyata kau sudan bangun." Ucap jisoo.
"Terima kasih,aku sudah bangun dari tadi karena bau masakanmu yang membuat perutku lapar."
"Baiklah,sarapan sudah siap,mari ke bawah bersama."
Jisoo dan seokjim pergi menuju meja makan berdua,namun jisoo berada di belakang seokjin dan seokjin mendahuluinya,jisoo masih sedikit kecewa dengan seokjin,namun ia harus tetap menjadi istri yang baik untuk suaminya.
Sesampai di meja makan mereka berdua duduk dengan jisoo yang berada di depan seokjin,para pelayan menyiapkan makanan di meja makan,setelah itu mereka menyantap makanan mereka dengan lahap.
"Kau mau kemana,kenapa rapi sekali hari ini." Tanya seokjin di sela makannya.
"Aku ingin ke kantor." Ucap jisoo.
"Baiklah,apa kau masih marah kepadaku?." Tanya seokjin,melihat jisoo yang belum memberikan senyumannya kepadanya seperti ada yang kurang.
"Marah untuk hal apa?" Jawab jisoo tanpa melihat ke arah seokjin.
"Semalam saat..."
"Sudahlah,aku tidak ingin membahas kejadian semalam."
"Maafkan aku."
"Kenapa kau minta maaf,kau tidak bersalah,sudahlah jangan berlebihan." Ucap jisoo dengan nada datar.
"Apa? Berlebihan? Aku tau kau marah kepadaku kenapa kau harus menyembunyikannya dariku,aku harus apa?" Ucap seokjin yang amarahnya hampir meledak.
"Kau tanya kepadaku harus apa? Ohh kim seokjin apakah kau pernah mengerti perasaanku hah? Kita sudah hampir 2 bulan menikah dan kau selalu bertanya kepadaku apa yang harus kau lakukan?! Kau seharusnya tau karena aku mencintaimu." Ucap jisoo dengan emosional.
"Apa? Kau mencintaiku?" Seokjin terkejut,sangat terkejut.
"Iya,kau tidak tahi bukan? Bahkan aku mencintaimu sudah dari dulu saat kau masih bersama irine." Ucap jisoo dengan tersenyum,namun air mata yang turun di pipinya berkata bahwa dia tidak tersenyum karena bahagia.
"Dan ya kenapa aku bodoh sekali mau menikah dengan pria sepertimu,yang sama sekali tidak mencintaiku dan langsung berkata kepada ayahku ingin menikahiku,apakah kau pernah bertanya kenapa aku mau menerimamu? Karena aku mencintaimu,sangat mencintaimu." Lanjut jisoo,jisoo sudah tidak sanggup menahan air matanya,ia mulai menangis.
Seokjin hanya duduk terdiam,dia tidak tahu harus melakukan apa,melihat jisoo menangis membuat sedikit hatinya sakit,namun seokjin belum mencintai jisoo. Seokjin bangkit dari duduknya dan menghampiri jisoo,menarik tangannya dan memeluknya kemudian berucap...
"Sudahlah,aku tak suka jika melihatmu menangis,maafkan aku jika aku belum bisa menjadi suami yang baik untuk dirimu." Ucap seokjin sambil mengusap surai hitam milik jisoo dengan lembut.
"Kau ingin ke kantor bukan,aku akan mengantarmu." Ucap seokjin,jisoo hanya menganggukkan kepala sebagai jawabannya.
"Yoona bisakah kau memgambilkan tas istriku?" Ucap seokjin.
"Baik tuan." Jawab yoona dan segera pergi ke kamar jisoo untuk mengambil tasnya.
Seokjin membawa jisoo untuk ke mobil terlebih dahulu,mendudukkan istrinya di sebelah kursi kemudi dan menenangkannya. Tak lama yoona datang dengan membawa tas jisoo,seokjin mengambilnya dan kemudian masuk ke dalam mobil dan berangkat menuju kantor jisoo dan kantor seokjin. (Mungkin)
Hai hai hai,aku comeback,siapa yang kangen dengan cerita ini?
Aslinya aku mau up besok minggu dan double up,tapi karena sepertinya banyak yang kangen dengan cerita ini jadi aku up hari ini aja yaa,dan besok minggu aku tetep up kok.
Kenapa di kalimat akhir ada kata mungkinnya ya?? Hummm apakah seokjin tidak pergi ke kantornya tapi ke tempat lain? Mari kita tunggu jawabannya besok.
Jangan lupa vote and komen ya guyss,semangat puasannya💜💖

KAMU SEDANG MEMBACA
tonight; Jinsoo
FanficKisah tentang dua insan yang awalnya saling tidak mengenal,dipertemukan lewat urusan bisnis dari company masing-masing. Sampai akhirnya salah satu dari mereka menaruh hati pada lawan bisnisnya. Kisah mereka dimulai malam ini juga.