Setelah pergi makan siang bersama irine,jisoo pulang terlebih dahulu. Ia ingin mengunjungi toko bunga milik paman han.
Setelah sampai di sebuah toko yang sangat indah,jisoo turun dan melihat paman han yang sedang menyiram bunga.
"apa kabar paman,sudah lama aku tidak pergi ke sini." ucap jisoo sambil menemani paman han yang sedang menyiram bunganya.
"kau sendiri bagaimana,lihatlah bunga-bunga ini selalu bermekaran dan warnanya sangat indah. Paman harap kau juga harus tetap tersenyum seperti bunga-bunga ini."
"terima kasih paman,boleh aku bawa satu tangkai bunga mawar ini?" tanya jisoo sambil mengambil bunga mawar berwarna merah pekat.
"ambillah jika kau menyukainya."
"jisooo..."teriak seseorang sambil berlari ke arahku. Dia adalah bibi han,istri dari paman han. Bibi dan paman han hanya tinggal berdua karena mereka tidak memiliki anak. Setiap hari minggu mereka selalu mengundang anak-anak untuk mengunjungi toko bunga mereka dan membagikan coklat dan permen.
"sudah lama tidak bertemu,kau sudah besar sekarang." ucap bibi han sambil mengelus lembut suraiku.
"maaf bibi,aku sibuk mengurus pekerjaanku."
"baiklah,duduk dulu bibi sudah membuat sup rumput laut untukmu."
Setelah menyiapkan makan siang bersama bibi han,aku memanggil paman han dan sekarang kita sudah berkumpul di ruang makan keluarga han ini.
"kenapa kau datang tiba-tiba seperti ini,apa ada yang ingin kau bicarakan?" tanya bibi han.
"bibi,apa jatuh cinta sesakit ini. Aku bahkan belum merasakan balasan cintanya,namun aku sudah merasakan sesakit ini."
"a-apa."ucap bibi han tidak percaya. Aku memang selalu bersikap dingin kepada anak laki-laki tentu saja bibi han terkejut saat aku berbicara mengenai cinta.
"bibi,aku mencintai seokjin,tapi dua hari lagi ia akan bertunangan dengan irine. Dia tidak tau jika aku mencintainya,rasa ini datang secara tiba-tiba."
"jangan hukum dirimu dalam drama seperti ini,kau terjebak di kisah cintamu sendiri. Sebaiknya akhiri saja rasa cintamu kepada seokjin,jika kau mengatakan cintamu kepadanya ia akan terjebak dalam keputusan yang berat. Dengan terpaksa jin harus memilih antara dirimu atau irine. Namun,kau pasti sudah tau,jin akan tetap memilih irine karena mereka akan bertuangan sebentar lagi." ucap paman han menasehatiku. Setelah mendengar perkatannya,hatiku terasa sesak. Aku ingim segera menangis namun tidak bisa.
"jisoo-ya,bukankah irine itu kekasihnya suho?" tanya bibi han dengan wajah yang sangat serius.
"iya bibi,tapi hubungan mereka berakhir saat kakak pergi ke singapura."
"terima kasih untuk makan siangnya,aku harus kembali lagi ke kantor." pamitku kepada paman dan bibi han. Mereka hanya mengangguk dan memberiku dekapan hangat. Aku tau mereka khawatir denganku,namun aku tidak boleh membuat seseorang yang aku sayangi khawatir akan diriku.
Selama perjalanan jisoo hanya melamun memikirkan perkataan paman han,paman han benar. Jisoo tidak boleh egois,irine sudah terlebih dahulu mendapatkan jin,jadi jisoo tidak boleh menghancurkan cinta mereka berdua.
⌛
Setelah sampai di rumahnya,jisoo berjalan dengan tatapan kosong. Ia masih saja memikirkan apa yang di katakan paman han. Sampai dia tidak sadar ada yang memanggil namanya.
"jisoo,kau ini kenapa nak,kenapa wajahmu sangat lesu sekali." tanya ibu jisoo sambil mengusap pipi anaknya itu.
"ibu aku lelah." ucap jisoo langsung memeluk ibunya. Tanpa ia sadari cairan bening sudah turun dali matanya tanpa izin. Ibu jisoo yang menyadari bahwa pundaknya basah pun melepaskan pelukannya.
"jisoo,apa kau baik-baik saja,kenapa kau menangis nak?"
"apa anak ayah sudah bekerja keras hari ini hm."ucap ayah jisoo.
"baiklah sekarang bersihkan dulu dirimu lalu turun kebawah untuk makan malam."
"baik ibu."
Jisoo naik menuju kamarnya,ia merasa lelah dan kepalanya sangat berat untuk di ajak berpikir. Jisoo memilih untuk berendam di air panas dan menenangkan pikirannya untuk beberapa saat. Setelah itu dia turun kebawah dan makan malam bersama keluarganya.
Saat ingin kembali ke kamarnya,jisoo merasakan ada tangan yang menghentikan langkahnya. Ia menoleh ke belakang dan melihat suho yang menghentikan langkahnya.
"kakak,ada apa."
"tadi aku bertemu irine di kantormu jisoo."
"aku sudah tau,aku sengaja mempertemukan kalian berdua agar kalian kembali saling mencintai. Aku harap irine segera sadar akan keputusannya ini."
"apa yang kau katakan jisoo."
"iya kakak,aku sudah menjadi egois karena jatuh cinta. Aku ingin mengungkapkan perasaanku kepada jin besok."
"apa kau gila,kau bisa menghancurkan pernikahan mereka berdua jisoo." jisoo tidak mendengarkan ucapan suho,ia terlalu lelah untuk memendam rasa cintanya ini. Walaupun tidak terbalaskan,setidaknya jisoo bisa tenang karena jin mengetahui perasaanya.
Aku update.
Maaf kalo gak nyambung,aku usahain nulis di tengah-tengah tugas yang banyak ini.
Semoga kalian tetep suka😍
Jangan lupa vote yaa💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
tonight; Jinsoo
FanfictionKisah tentang dua insan yang awalnya saling tidak mengenal,dipertemukan lewat urusan bisnis dari company masing-masing. Sampai akhirnya salah satu dari mereka menaruh hati pada lawan bisnisnya. Kisah mereka dimulai malam ini juga.