Setelah melamun memikirkan perkataan seokjin,jisoo segera menyadarkan diri dan pergi ke kamarnya. Jisoo memasuki kamar mandi dan bersiap sesuai yang di suruh oleh seokjin. Jisoo pergi ke walk in closet memilih baju yang cocok,tak lupa jisoo memoles make up tipis di wajahnya dan memakai parfum.
Jisoo segera keluar kamarnya dan menuju meja makan atas untuk menyusul seokjin. Saat jisoo sampai di lantai atas,ia terkejut karena ruangan tersebut sudah di hiasi oleh bunga-bunga kesukaan jisoo,jisoo mencari-cari seokjin dan menemukan seokjin sedang berdiri menghadap jendela sambil memegang setangkai bunga.
"Apa ini." Tanya jisoo kepada seokjin.
"Ckk kau ini,bukankah aku sudah menyuruhmu untuk bersiap." Jawab seokjin sedikit kesal.
"Aku sudah bersiap,lagi pula aku sudah mandi."
"Maksudku bersiap pakailah pakaian yang bagus,apa ini kau bahkan memakai baju tidur di saat aku ingin mengajak makan malam romantis denganmu." Gerutu seokjin.
"Apa,kau bilang apa?" Tanya jisoo penasaran.
"Makan malam,kau belum makan malam bukan? Mari kita makan malam bersama."
"Maafkan aku,seharusnya kau bisa lebih jelas mengatakan,tunggu sebentar aku akan ganti baju terlebih dahulu." Ucap jisoo sambil meninggalkan meja makan,namun dengan cepat seokjin menahan tangan jisoo.
"Tak perlu,kau sudah sangat cantik hanya dengan memakai baju tidur." Ucap seokjin sambil merapikan rambut anak jisoo yang menutupi sedikit wajahnya.
"Apa ini,kenapa kau sangat romantis malam ini,tidak biasanya." Ucap jisoo sambil melepaskan tangannya dari tangan seokjin.
"Sstt aku serius,mau kah kau makan malam dengan diriku." Ucap seokjin sambil memberikan setangkai bunga kepada jisoo.
"Kau ini,untuk makan malam apakah harus minta ijin terlebih dahulu? Dasar aneh." Ucap jisoo sambil terbahak-bahak.
"Kau menertawakanku." Ucap seokjin sambil mengerucutkan bibirnya.
"Iya,karena kau sangat lucu." Ucap jisoo sambil mencubit hidung seokjin dan kemudian lari menuju kursi meja makan.
"Ayo cepat,makanannya akan dingin jika kita terus bercanda." Ucap jisoo dan di susul seokjin duduk berada di kursi sampingnya.
Mereka berdua kemudian makan bersama,sambil di iringi bercandaan kecil seokjin dan jisoo yang selalu menanggapinya dengan tawaan. Mereka berdua seperti kekasih yang baru saja berpacaran,seandainya saja jika mereka berdua saling mencintai,mungkin akan lebih indah lagi.
"Jisoo aku ingin bertanya dengan dirimu." Setelah seokjin berkata seperti itu,suasana yang tadi ceria menjadi hening seketika.
"Tentu saja,tanyakan sesuka hatimu." Balas jisoo.
"Jika aku mencintaimu,apakah kau senang?" Tanya seokjin ragu-ragu.
"Tentu saja,aku akan senang dan bahagia,kita sudah menikah bukan dan kau belum mencintaiku sama sekali. Aku tak apa dan aku tak ingin memaksakan dirimu untuk mencintaiku,asalkan kau bertanggung jawab menjalani kewajibanmu sebagai suamiku,aku akan senang,aku tidak akan menuntuk hal lebih dari iti,tapi jika kau mencintaiku,aku akan lebih merasa senang." Ucap jisoo.
Seorang istri pasti menginginkan cinta dari suaminya bukan? Tapi kisah ini tidak bercerita tentang pernikahan yang terpaksa atau pernikahan tanpa cinta. Mereka berdua menjalani pernikahan ini atas dasar persetujuan mereka sendiri. Kata orang cinta akan datang seiring berjalannya waktu. Kita tunggu saja waktu itu datang.
"Apa kau mengharapkan seorang anak di pernikahan ini?" Tanya seokjin lagi.
"Tentu,aku sangat suka dengan anak kecil dan aku juga berharap agar bisa memiliki anak denganmu."
Setelah mendengar perkataan jisoo,seokjin berdiri dan mengeluarkan sesuatu dari saku celanannya. Menarik tangan jisoo untuk berdiri di depannya dan memberikan sekotak cincin berlian kepada jisoo.
Sambil berkata "jisoo aku mencintaimu." Ucap seokjin.
"Apa." Jawab jisoo yang masih terkejut dengan ini semua.
"Aku menikahimu karena aku tertarik dengamu,saat kita pertama kali bertemu,senyumanmu itu membuat diriku merasa nyaman,aku saat itu belum mencintaimu,aku terus berusaha mencoba untuk mencintaimu dan sekarang waktunya untuk aku mencintaimu." Ucap seokjin sambil memakaikam cincin di jari manis seokjin,tak lupa mengecup punggung tangan jisoo yang mulus itu.
"Kau serius? Kau tidak melakukan ini untuk menghiburku karena kejadian tadi pagi bukan?" Tanya jisoo.
"Tidak,aku benar-benar mencintaimu kali ini." Ucap seokjin.
Mendengar itu semua membuat hati jisoo berdegup dengan kencang,merasa nyaman dan sangat senang. Akhirnya penantian yang ia tunggu selama ini sudah menjadi kenyataan. Semoga cinta ini akan abadi untuk selamannya. Kemudian jisoo menarik tangan seokjin untuk berdiri,jisoo mendekat ke arah seokjin dan memeluknya.
"Terima kasih." Ucapnya sambil meneteskan air mata.
"Tentu,aku yang seharusnya berterima kasih karena kau sabar menunggu ini semua dan mau mengurusku dengan sangat baik." Ucap seokjin sambil mengusap surai lembut milik jisoo.
Akhirnya pada malam ini,jisoo merasakan hal terindah di dalam hidupnya. Pada malam ini cinta untuk jisoo telah lahir. Pada malam ini juga kita semua tau,bahwa bersabar adalah kunci mendapatkan kebahagiaan meski harus menunggu dalam waktu lama.
Tonight.
End
Udah end kah? Wkwkwk udah end blm guys?🤣 ni udah tonight kan seperti judulnya. Seokjin juga udah cinta sama jisoo dan jisoo juga udah mendapatkan kebahagiaan di malam ini.
Lanjut apa end nih?
Kalau mau lanjut jangan lupa vote dan komennya ya guys.
Semangat puasannya!
See you in next chapter! (Engga end kok engga)
KAMU SEDANG MEMBACA
tonight; Jinsoo
FanfictionKisah tentang dua insan yang awalnya saling tidak mengenal,dipertemukan lewat urusan bisnis dari company masing-masing. Sampai akhirnya salah satu dari mereka menaruh hati pada lawan bisnisnya. Kisah mereka dimulai malam ini juga.