Pintu rumah sakit terbuka dan muncullah ke dua orang tua jisoo di susul orang tua jin. Mereka tergesa gesa menuju ruangan jisoo untuk melihat apakah jisoo baik baik saja.
"nak apa kau tidak papa? Dokter bilang kau tidak sadarkan diri selama 24 jam." tanya ibu jisoo
"apa yang terjadi,dimana jin?." sambung ibu jin
"ibu,tante aku tidak papa,jin pergi ke kantor kami hanya mengalami kecelakaan ringan,kalian tidak usah khawatir."jawabku untuk menenangkan dua orang ibu yang sedang mengkhawatirkanku.
"maafkan jin,walaupun dia tau kau sangat lemah dia malah pergi ke kantor." ayah jin meminta maaf kepadaku sambil memberikan seikat bunga mawar yang cantik. Aku membalasnya dengan senyuman yang cantik pula.
Setelah berbincang cukup lama dan ibu selesai menyuapiku,mereka semua berpamitan untuk pergi. Sebenarnya ibuku tetap ingin di sini,namun ayahku melarangnya. Ia bilang ini tanggung jawab jin karena jin juga terlibat dalam kecelakaan ini.
Aku memanggil suster untuk mengatrkanku ke taman rumah sakit. Aku ingin berjalan jalan untuk menenangkan pikiranku. Rasanya masih sama,kepala yang berat dan badanku yang masih lemah.
"kenapa kau di sini? Kau belum cukup pulih bukan?" tanya seseorang yang sudah membawakan se ikat bunga yang cantik dan coklat.
"aku hanya ingin mencari udara segar jin,lagian aku bosan di rumah sakit sendirian." blm selesai berbicara,jin langsung mendorong kursi rodaku untuk menuju kamar dan istirahat.
"berbaringlah,kau perlu istirahat." ujar jin sambil memakaikan selimut ke tubuhku.
"kau sudah makan?" aku bertanya kepada jin karena dia terlihat lelah hari ini.
"sudah,tadi bersama irine." jawab jin
"irine? Dia tidak menjengukku?" tanyaku
"aku melarangnya,kau perlu istirahat."
Jin memang orang yang dingin dan cuek. Namun,aku akui dia memiliki sifat yang sangat manis di dalam hatinya. Seperti saat ini,dia merawatku dengan begitu baik,memarahiku jika aku tidak patuh terhadap perintahnya. Sungguh,aku ingin menjadikannya suamiku nanti.
Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam,langit yang awalnya cerah berganti dengan langit hitam di temani bulan dan bintang di atas sana. Saat ini dua kim sedang termenung gelisah di rumah sakit.
"aku ingin pulang,kapan aku bisa pulang?" tanya jisoo,ia ingin sekali pulang dan menjalani aktivitas seperti biasannya. Ia sangat merindukam suasana kantor.
"kalau kau ingin pulang aku bisa mengantarmu pulang." ucap jin sembari menunjukan wajah gusarnya. Jisoo tahu bahwa jin sebenarnya tidak setuju tapi apa boleh buat,jisoo ingin pulang malam ini juga.
Setelah mengurus administrasi,jin menggendong jisoo menuju mobil. Semua orang melihatnya,mereka berfikir jin dan jisoo adalah pasangan yang sempurna. Namun,mereka tidak tau yang sebenarnya terjadi. Sampai saat ini mereka hanya mengganggap hubungan mereka sebatas rekan bisnis saja.
Setelah melewati perjalanan yang bisa di bilang cukup membosankan,mereka berdua tiba di rumah jisoo. Ke dua orang tua jisoo sudah menunggu mereka di depan pintu.
"kalian sudah sampai,silahkan masuk." ucap ibu jisoo sambil menyuruh jisoo dan jin masuk.
"paman,bibi saya pamit pulang dulu,ini sudah terlalu malam."pamit jin,namun belum sempat pergi ibu jisoo menahannya. "kau tidak ingin mampir dulu untuk minum teh? Akan kubuatkan sebentar." tawar ibu jisoo namun di tolak oleh jin.
"jin"panggil jisoo dengan suara yang rendah,namun hangat jika di dengar.
"apa?" jawab jin,"terima kasih sudah merawatku." ujar jisoo dan di balas anggukan dan senyuman manis dari jin. Jin segera pergi meninggalkan rumah jisoo dan kembali pulang. Akhirnya semua berjalan normal kembali.
Jisoo ingin sekali memeluk jin,berkata bahwa dia sangat manis. Jisoo tidak bisa berhenti memikirkan jin,entah apa yang terjadi pada dirinya. Mungkin,jisoo sudah menyukainya. Kita tidak bisa tahu apa yang akan terjadi. Biar jisoo yang akan menjelaskan semuannya.
Sebenarnya aku nulis ini gak ada 1 jam an. Gemes banget sama cerita ini,pengennya up tiap hari hehe.
Yang udah mau baca sama vote makasih banyak yaa💜💜💜
Vote dari kalian berarti banget buat aku,udah kayak moodbstr aja❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
tonight; Jinsoo
FanfictionKisah tentang dua insan yang awalnya saling tidak mengenal,dipertemukan lewat urusan bisnis dari company masing-masing. Sampai akhirnya salah satu dari mereka menaruh hati pada lawan bisnisnya. Kisah mereka dimulai malam ini juga.