Pagi ini jisoo membuat sarapan untuk semuanya. Jisoo memang pandai memasak,namun ia jarang sekali memasak sarapan untuk keluarganya.
"hei jisoo,apa yang sedang kau lakukan di sini nak." tanya ibu jisoo.
"aku sedang membuat sarapan untuk kita bu."
"apa kau tidak akan terlambat pergi ke kantor."
"ibu,jika aku sudah menikah maka aku jarang sekali pergi sarapan dengan kalian,aku ingin memanfaatkan kesempatan ini sebelum aku menikah."ucap jisoo sambil terus berkutik dengan alat masaknya.
Jisoo terkejut karena tiba-tiba ibunya mematikan kompor dan meletakkan spatula di atas meja.
"nak,apa kau sudah menemukan seorang pria di hidupmu?"
"sudah ibu,tapi dia sudah pergi jauh meninggalkanku,tapi aku tak apa ibu."
"yang kau maksud itu jin bukan?" jisoo hanya bisa diam mematung,ia menundukkan kepalanya untuk menghindari tatapan ibunya. Bagaiman ibu bisa tau jika jisoo mencintai seokjin.
"jisoo jangan bohong kepada ibu,suho yang sudah mengatakan semuanya kepada ibu."
"apa,suho oppa yang mengatakan kepada ibu,ibu maafkan aku,aku harus pergi sebentar untuk menemui suho oppa. Ibu bisa kan melanjutkan masakanku yang terntunda." sang ibu hanya bisa mengangguk,dalam hatinya ia sedih karena melihat putrinya kebingungan dengan perasaannya.
Jisoo segera menuju kamarnya dan membersihkan dirinya secepat kilat. Ia ingin bertemu suho sekarang juga.
Jisoo langsung turun dan mengendarai mobil untuk menuju cafe. Setelah sampai jisoo sudah melihat bahwa suho sudah menunggu dia dari tadi. Jisoo menghampiri suho dengan wajah yang datar.
"opp-.." belum juga jisoo bicara,suho sudah memotongnya.
"aku tau apa yang ingin kau bicarakan."
"oppa,kita sudah setuju untuk saling memendam ini semua buka,lalu kenapa oppa memberi tahu tentang seokjin kepada ibu."
"aku terpaksa,ibu selalu menanyakan keadaanmu kepadaku. Aku tidak bisa berbohong saat ibu menanyakan keadaanmu setelah kau menangis kemarin."
"oke,sekarang jika seokjin tau dan irine,pernikahan mereka akan hancur oppa."
"bukankah kau sendiri juga mau jujur kepada seokjin jisoo,perasaan yang selama ini kau pendam,kau sanggup memendamnya sendiri?" jisoo hanya menunduk setelah mendengar ucapan suho. Jisoo lelah dengan semua ini. Ia ingin segera menyatakan perasaannya kepada jin agar semua baik-baik saja.
"baiklah kita pulang,aku akan mengantarmu dan aku akan menyuruh sehun untuk membawa mobilmu,tidak ada penolakan!" jisoo hanya bisa pasrah saat suho membawanya keluar cafe dan menyuruhnya masuk ke dalam mobil.
Di dalam mobil mereka hanya diam,tidak ada yang ingin berbicara ataupun membuka mulut satu sama lain. Mereka berdua sedang bertarung dengan pikirin mereka masing-masing.
Suho mengantarkan jisoo ke kantor karena jisoo memintanya. Suho tidak ingin adik kesayangannya ini menjadi gila karena cinta yang dia pendam ini dan suho juga bingung bagaimana cara menghentikan irine untuk menikah dengan jin.
Saat jisoo memasuki lobby kantornya,semua orang menyambutnya dan di balas senyuman oleh jisoo. Ada salah satu pegawai yang membawa buket bunga mawar yang sangat indah.
"permisi nona,ada seseorang yang menitipkan ini untuk anda." ucap pegawai tersebut dengan menundukkan kepalanya.
"dari siapa."
"tidak tau nona,aku hanya di beri nasehat untuk memberikannya kepada nona."
"baiklah,terima kasih."
Jisoo masuk kedalam lift dan memencet tombol angka 8 menandakan lantai ruangannya berada.
Jisoo meletakkan buket bunga di meja kerja dekat dengan fotonya. Jisoo berfikir siapa yang telah memberikan bunga ini untuknya,jisoo tidak berulang tahun hari ini. Apa mungkin paman han yang memberikannya,ahh itu mustahil baru saja aku mengunjungi paman han kemarin.
Jisoo melamun memikirkan siapa yang telah memberikan ia bunga. Jisoo suka kejutan namun tidak seperti ini,tidak ada nama orang yang memberinya. Karena terlalu asik memikirkan bunga,jisoo tidak sadar jika pintu ruangannya terbuka dan muncullah jin dan irine.
"jisoo,apa kau baik-baik saja?" tanya irine
"ah iy-ya,ada apa?" balas jisoo
"malam ini aku akan bertunangan dengan jin,aku harap kau tidak lupa dan datang ke pesta nanti malam."
"baiklah,aku akan datang."
"bunga,ah jisoo apa kau telah berpacaran?" tanya irine sambil mengambil buket bunga jisoo.
"tidak,aku saja tidak tau siapa yang memberikan ini. Tidak tertulis nama pengirimnya."
"ah,apakah ini cinta diam-diam,aku akan menyewakan detektif untuk mencari tau siapa yang mengirimkan ini untukmu,apa kau senang?"
"aku sangat senang,ini indah sekali bukan."
"pipimu merah kau terlihat sangat cantik hari ini,benarkn jin?"
"iya,kau cantik sekali hari ini." ucap jin yang berhasil membuat jisoo ingin memeluknya,berteriak sekarang juga bahwa dia mencintainya.
"terima kasih,sudah kalian pergilah aku akan menyelesaikan pekerjaanku dulu."
"baiklah sampai jumpa nanti malam."peluk irene.
Akhirnya aku update juga😊
Thankyou ya yang udah mau baca ceritaku,jangan lupa di vote juga yaa😉
Semoga kalian suka💜💖

KAMU SEDANG MEMBACA
tonight; Jinsoo
FanfictionKisah tentang dua insan yang awalnya saling tidak mengenal,dipertemukan lewat urusan bisnis dari company masing-masing. Sampai akhirnya salah satu dari mereka menaruh hati pada lawan bisnisnya. Kisah mereka dimulai malam ini juga.