Pagi itu saya menemukan dia terduduk di kursi perpustakaan. Disampingnya terdapat tumpukan buku yang entah sudah dibaca atau belum. Dia memang pandai, rajin, dan tampan. Entahlah rasanya dia adalah paket komplit yang diciptakan Tuhan untuk membawa saya menuju ke jalan yang benar.
Selama ini memang kamu tidak pernah benar. Bukankah seharusnya kamu ke kelas? Jangan bolos hanya karena ingin melihat wajah tampan.
Astaga, apa makhluk ini bisa membaca pikiran? Tapi apa yang dikatakan tidak sepenuhnya salah. Tujuan utama kesini memang untuk menikmati ciptaan Tuhan yang pastinya akan mubadzir apabila disia-siakan.
Kebanyakan wanita pasti ditemukan. Tapi saya berbeda. Saya terlalu berani untuk menemukan. Bukan karena tidak ada yang menyuka. Entahlah, tapi menurut saya menjadi berani sangat menyenangkan. Menemukan sisi lain dari diri kita. Kuharap untuk wanita-wanita diluar disana yang sedang berjuang, jangan cepat lelah ya. Masih ada hari esok yang wajib dituntaskan.