Harusnya sudah lama teka-teki itu terjawab. Jika masa bisa diulang, saya akan menjadi yang terdepan dalam mengerjakan. Saya akan menjadi yang paling banyak menjawab benar. Saya akan menjadi yang paling pertama dan utama menyelesaikannya.
Sial, itu seharusnya. Dan semuanya tinggal sia-sia. Perkara kehidupan memang rumit rupanya. Waktu terus berjalan, namun rasamu tidak. Entah, bagaimana bisa raga ini bertahan. Benar kata orang-orang, beberapa hal perlu dicukupkan. Beberapa hal tidak semestinya terus terusan.
Tapi saya bukan makhluk demikian. Rasanya seperti tidak berperasaan. Nyatanya, semua karena sayang yang tiba-tiba datang.
Jadi bagaimana? Haruskah kucukupkan? Atau setidaknya beri saya ruang. Jangan diam dan tiba-tiba menghilang. Tidakkah kau kasihan?