Rencana(Nya)

90 8 2
                                    

Hari ini hari senin,
rencananya saya ingin mandi pagi-pagi, menggoreng telur mata sapi, dan enggak jatuh cinta (lagi).

Saya ingin hal yang lebih berkesan dan enggak biasa, misalnya menjadi manusia yang dicinta. Yang tanpa memberi, tapi bisa menerima. Ya, egois rupanya.

Masalahnya enggak ada yang benar-benar ada dan pasti akan sulit menemukannya. Karena saya menuntut untuk ditemukan, bukan menemukan.

Tak semua hal baik jadi hidangan pembuka. Bisa jadi mereka adalah penutup dari menu utama yang penuh kecewa. Lantas, harus bagaimana? Diam saja dan nikmati? Atau pergi dan cari lagi?

Bohong jika saya menikmati setiap hidangan hambar yang diberikan. Tapi sungguh, tak beretika jika saya pergi dan meninggalkan.

Terkadang beberapa hal cuma perlu didiamkan.

Selaksa WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang