19

1.9K 269 39
                                    

Don't forget to vote and comment!

"Sora, terimakasih ya, sudah menerima minuman dariku," kata Minji sembari berjalan di samping perempuan yang tengah menyedot segelas matcha latte itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sora, terimakasih ya, sudah menerima minuman dariku," kata Minji sembari berjalan di samping perempuan yang tengah menyedot segelas matcha latte itu.

"Aku hanya menerimanya karena dengan begitu mungkin kau akan berhenti bersikap bodoh."

Go Minji tersenyum cerah, ia sama sekali tak tersinggung ataupun sakit hati. Mengingat fakta bahwa Sora kembali menyelamatkannya berarti itu bukanlah kebetulan. Sora itu perempuan baik, hanya saja perangainya memang begitu adanya mungkin, jadi Minji harus menebalkan telinga dan hati untuk mendekatinya. "Meski begitu, apa kau marah kalau aku masih mengekorimu ? Apa aku boleh bersamamu di kampus ?"

Sora melirik Minji, matanya memincing. Ia berdecak sebentar sebelum memutar bola matanya malas. "Ya, ya, ya, beginilah manusia, diberi hati malah minta jantung," perempuan itu menjeda kalimatnya beberapa saat, meminum matcha latte nya lalu melanjutkan; "Jangan terlalu sering mengekoriku mengerti ?! Hanya beberapa kali dalam sebulan saja baru tidak masalah."

Perempuan itu nyaris meloncat di tempat saking bahagianya, ia memeluk Sora saat itu juga, "Sora aku senang sekali," ungkapnya jujur.

Sora tersedak, ia batuk beberapa kali, sungguh tak menyangka bahwa Minji akan memeluknya tiba-tiba. "Ya!" Bentaknya setelah Minji menjauh.

Masih dengan cengiran lebar namun di ikuti sedikit rasa canggung, Minji berusaha tak membuat kekacauan, "Maaf Sora, aku terlalu bahagia," katanya. Diam-diam berayukur Sora tak mendorongnya sampai tersungkur, walaupun sekarang, Minji juga yakin Sora tak akan melakukan hal semacam itu.

"Dasar," celetuk Sora begitu saja. Ia pun melanjutkan langkahnya menuju area parkir seolah tak ada yang salah di antara mereka. Kalau dilihat-lihat, Minji itu seperti Jaehyun dulu, selalu mendekati Sora tak perduli bagaimanapun Sora mengabaikannya. Pria itu selalu berusaha ada disamping Sora dan bersikap seolah Sora adalah seseorang yang paling berarti bagi hidupnya. Bedanya mungkin dulu Sora tak sedingin ini, jadi ia dan Jaehyun memang lebih cepat akrab, ditambah keduanya juga berada di lingkungan sosial yang sama.

"Anak bodoh," panggilnya pada Minji.

"Kenapa, Sora ?"

"Apa kau tak lelah berusaha bersikap baik padaku, padahal aku selalu mengabaikanmu ?"

Minji menggeleng, "Daripada lelah sebenarnya aku lebih takut kau marah padaku dan tak ingin bertemu denganku lagi, tapi kalau aku menyerah aku tak akan pernah bisa jadi dekat denganmu," jelasnya membuat Sora terdiam seribu bahasa.

"Oh, halo Minji, lama tak bertemu," Sehun yang melihat keduanya menghampiri dan menyapa Minji ramah.

"Halo, kakak," jawab Minji.

"Wah, kalian sudah semakin dekat sepertinya," Pria itu melirik keduanya berganti-gantian.

"Dekat apanya," celetuk Sora. "Hey, kenapa juga kau selalu memanggil orang tua ini dengan sebutan kakak ?" Ia beralih kepada Minji yang membulatkan matanya.

Princess Say's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang