Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Taeyong, ayolah cepat telpon Sora," Jaehyun lagi-lagi memohon, membut pria yang di panggil Taeyong itu berdecih malas.
"Memangnya apa yang kau lakukan sampai Sora kesal, sih ?"
"Dia tidak kesal!"
"LALU KENAPA ?!" Taeyong kesal setengah mati. Lama-lama sahabatnya ini semakin membuat tensi darahnya naik saja.
"Banyak tanya, pokoknya lakukan saja yang aku suruh memang apa susahnya ?"
Menghela nafas berat dan menyerah juga pada akhirnya, Taeyong memutuskan untuk melakukan apa yang Jaehyun inginkan. Ia akan menelpon Kim Sora.
"Sora," katanya menyapa setelah panggilan tersambung.
"Ada apa, oppa ?"
"Kau dimana ? Apa kau sibuk ?"
"Kenapa bertanya tiba-tiba ?"
Taeyong berpikir, melirik Jaehyun sebentar lalu berucap. "Sepertinya Jaehyun sedang tak enak badan. Dia belum makan sejak pagi."
"Lalu ?"
"Katanya dia tak mau makan sebelum bertemu denganmu."
Ada decakan pelan yang Taeyong dengar dari seberang sana, ia yakin bahwa Sora sedang kesal, Sama Sora, aku juga kesal sekali.
"Hei, tolong bantu aku ya, Sora. Dia terus merengek padaku, dan terlebih nanti malam kami ada pertemuan untuk membahas proyek. Aku tak ingin dia mengacaukan semuanya. Tolong bantu aku."
Ada jeda beberapa detik sebelum perempuan Kim itu memutuskan, "Diaada di kantornya, kan ? Aku sedang ada dijalan dan tak begitu jauh dari kantor Jaehyun. Aku akan kesana sebentar lagi."
"Yessssss," Jaehyun berucap refleks setelah panggilan telepon antara Sora dan Taeyong itu berakhir.
"Sudah puas ?" Tanya Taeyong yang melihat sahabatnya itu kini tengah kegirangan, tersenyum lebar layaknya mahluk tak berdosa padahal sudah jelas-jelas ia baru saja menyusahkan Taeyong.
"Tentu," pria itu menjawab yakin, kemudian berpikir sebentar. "Hmmm apa yang harus aku lakukan ya ? Bagaimana sebaiknya posisiku saat Sora datang kemari ? Apa aku harus berbaring di sofa dengan lemas ? Perlu memakai selimut juga sepertinya."