Author note: Jadi part ini gue re-upload dikarenakan part yang asli ke hapus. Jadi otomatis vote, comment, dan jumlah readers yang ada di part ini juga menghilang. So please give this part your vote and comments again ya! Happy reading!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebenarnya apa yang sedang dipikirkan oleh papanya. Sora tak habis pikir bagaimana bisa papanya mempermalukannya seperti ini. Dengan dada yang naik turun karena emosi, Sora mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat lalu berjalan keluar dari sebuah store ternama.
"Apa ini ? Papa memblokir semua kartuku ?!" Batin Sora tak percaya.
Dengan segera Sora mengambil ponsel dari dalam sakunya lalu mulai menelpon sang papa. Butuh waktu beberapa saat hingga panggilan itu di angkat dan Sora bisa mendengar suara laki-laki paruh baya yang tak lain adalah papanya di seberang sana.
"Ya Sora ? Ada apa menelpon ?"
Sora memutar bola matanya tak percaya. Haruskah papanya bertanya disaat alasannya sudah sangat jelas begini. "Memangnya apa lagi! Menurut papa apa yang sudah papa lakukan padaku ?!"
"Papa tidak mengerti yang kau maksud. Memangnya apa yang sudah papa lakukan ?"
"Oh gosh!" Sora berdecak pelan. "MENGAPA PAPA MEMBLOKIR SEMUA KARTUKU ? APA INI LELUCON BARU ?" Perempuan yang mulai jengah itu berbicara dengan nada tinggi.
"Jadi kau sudah menyadarinya ya."
Sebentar, respon macam apa itu ?
"Papa memang sudah memblokir semua kartumu. Kau terlalu banyak membuat masalah belakangan ini dan papa rasa papa perlu sedikit ketat padamu."
Sora terkejut. Ia ingat perdebatannya dengan sang papa kemarin. Tapi, sejujurnya ia tak menyangka papanya akan benar-benar marah begini. "Papa masih marah padaku ? Astaga ayolah pa, jangan kekanakan begini. Bukankah dari dulu aku sudah seperti ini ? Mengapa papa baru mempermasalahkannya sekarang ?"
Dari seberang sana Tuan Kim menghela nafas panjang. "Justru karena papa selalu membiarkanmu makanya kau semakin liar begini. Jadi papa rasa, papa harus memperbaikinya sekarang."
"Pa, yang benar saja! Kalau papa memblokir semua kartuku bagaimana aku akan hidup ?"
"Jangan berlebihan Sora. Bukankah papa sudah bilang bahwa kau akan mendapatkan bodyguard hari ini ? Dia akan mengurus semua keperluanmu. Katakan saja apa yang kau butuhkan padanya. Papa rasa sebentar lagi dia akan sampai ditempatmu."
Bersamaan dengan perkataan Tuan Kim yang berakhir, Sora merasakan bahunya di tepuk pelan dari arah belakang. Refleks, perempuan itu berbalik, membuatnya melihat presepsi seorang pria tampan berbadan tinggi dengan setelan jas formal. Untuk beberapa saat Sora terpaku di tempatnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.