Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ahjussi, tolong di taruh disitu saja, di samping lemari itu," perintah Sora pada Sehun yang tengah bersusah payah membawa kotak sebesar dosa-dosa manusia itu. Isinya adalah beberapa tas dan sepatu branded baru milik Kim Sora yang ia dapatkan sebagai hadiah ulang tahunnya kemarin. Itu saja masih sebagian kecil, sebagian lainnya masih berada di rumah papa, belum lagi hadiah lainnya yang memang tak bisa di bawa kemari, seperti hadiah kapal pesiar impiannya yang diberikan oleh kedua kakaknya dan lain-lain.
"Disini ?" Sehun bertanya memastikan.
"Ah, sepertinya kurang ke kanan."
Sehun menurut, menaruh kotak besar itu sedikit lebih ke kanan.
"Tapi ahjussi, sepertinya akan lebih baik jika di taruh di pojok kosong sana," Sora menunjuk pojok ruangan, "Pindahkan disana saja, ya ?"
Melirik Sora lagi, Sehun lantas menghela nafas panjang, ia beralih mengambil kotak itu lagi dan mengangkatnya, berniat memindahkannya ke tempat yang Sora katakan.
"Disini kan ?"
"Iya disitu." Jawab Sora, terus menatap setiap gerak gerik Sehun. Berpikir dan memutar otak kembali setelah kotak itu sudah mendaratkan diri di lantai. Namun nyatanya, belum sempat Sehun beranjak dari sana, ia kembali bersuara; "Tapi ahjussi, setelah aku pikir-pikir lagi mungkin lebih baik kotaknya memang di taruh di tempat yang pertama, deh. Agar aku mudah nanti memindahkan barang barangnya ke lemari."
Merasakan seperti aliran darah terbakar panas dan berkumpul tepat di ujung kepala, Sehun rasanya bisa-bisa mengeluarkan uap panas dari tubuhnya saat ini juga. Demi Tuhan, dia sudah berkutat selama kurang lebih dua puluh menit dengan kotak ini, memindahkannya kesana kemari karena kelabilan Sora. Ia melirik Sora jengah, menahan nafas dan berusaha menyetok kesabaran berlebih.
"Hehehe apa kau kesal ?" Tanya perempuan itu saat melihat ekspresi wajah Sehun.
Sehun berdesis samar, sabar-sabar, tidak boleh melempar orang dari balkon, itu tindak kriminal, ucapnya pada diri sendiri. Kembali mengangkut kotak besar itu, Sehun memindahkannya sekali lagi.
"Nah benar, disitu saja. Itu lebih baik," respon Sora saat Sehun melakukan hal sesuai keinginannya.
Sehun menghembuskan nafas lega, pria itu kemudian segera berjalan meninggalkan dressed room Sora guna menuju dapur, mengambil sekaleng minuman dingin dari dalam sana dan meminumnya sambil berjalan menuju sofa di ruang tengah.
Sora melirik Sehun sekilas, perempuan yang awalnya berniat untuk masuk ke dalam kamar itu mengurungkan keingininnya lalu mengambil posisi di samping Sehun, mendudukkan diri di atas sofa yang sama.
