Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Terimakasih atas kerja samanya," Jung Eunseok bangkit lantas mengulurkan tangannya guna bersalaman dengan Lee Byeong Ki. Pria itu kemudian tersenyum ramah sambil menatap sosok Tuan Lee yang menghilang dari ruangan sebelum beralih kepada Jaehyun, menepuk pundak putranya bangga. "Bagus sekali, Jae. Aku senang kau memenangkan proyek ini," katanya yang membuat Jaehyun turut mengangkat kedua sudut bibirnya tinggi-tinggi.
"Aku bekerja keras untuk ini, Ayah."
"Ayah ingin proyek ini berjalan dengan lancar dan sukses besar sehingga mendatangkan banyak keuntungan untuk perusahaan kita," Eunseok bersidekap dada sebelum melanjutkan, "Ayah memiliki target yang tinggi untuk hal ini. Kau harus memenuhinya."
Mendadak menjadi sulit menelan ludah sendiri, sorot wajah pemuda itu meredup, rona wajahnya hilang. Jaehyun pada akhirnya melontarkan sederet perkataan yang awalnya tersangkut di kerongkongan. "Semua orang ingin apapun yang di lakukan ya sukses, Ayah. Termasuk juga aku dalam proyek ini. Hanya saja... untuk hasilnya sendiri, terkadang tidak selalu terjadi sesuai yang kita inginkan walau kita sudah berusaha bukan ? Aku tentu juga cukup percaya diri kalau proyek ini akan sukses, tapi kalau memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi...."
Perkataan itu terhenti karena Eunseok yang berbalik dan menatapnya tajam tanpa ampun. Jenis tatapan yang akan kau gunakan untuk menghabisi seseorang karena mereka sudah melakukan sebuah kesalahan besar. Eunseok seolah tengah menguluti Jaehyun hidup-hidup. Tanpa belas kasihan. "Apa yang kau katakan, Jaehyun! Aku tidak mendidik dan membesarkanmu untuk menjadi sama dengan orang lain! Kau akan lakukan apapun! Apapun untuk membuat proyek ini sukses dan memenuhi semua target ku! Kau tidak boleh gagal! Kau ini bukan seseorang yang dilahirkan untuk kegagalan! Mengerti ?!"
Rasanya seperti mendengar sebuah panggilan dari malaikat maut satelah ditusuk belati ribuan kali. Menyakitkan. Menakutkan. Tapi mengingat bagaimana selama ini ia menjalani hidupnya, apa lagi yang bisa Jaehyun lakukan ?
Jaehyun selalu berjalan di atas lapisan es tipis yang membuatnya bisa tercebur dalam kubangan kapan saja hanya karena melakukan kesalahan kecil. Ia harus selalu terbiasa dengan berton-ton beban yang ditindihkan di atas dada, membuatnya begitu sesak bahkan untuk sekedar mengambil nafas. Kaki dan tangannya selalu di ikat dengan tali tak kasat mata yang membuatmu tak bisa melakukan apa-apa saja dengan bebas.
Jung Jaehyun yang selalu sempurna. Jung Jaehyun yang tak boleh melakukan kesalahan. Jung Jaehyun yang harus selalu menjalani apapun yang sudah dipihkan. Jung Jaehyun yang bertanggung jawab memenuhi berbagai macam ekspektasi.
Tapi barangkali, kalau boleh menyuarakan sesuatu dengan begitu lantang, menyuarakan sesuatu yang mungkin saja dilupakan semua orang, Jaehyun hanya ingin berkata; Jung Jaehyun itu juga manusia.
Iya, dia hanya manusia.
Jadi, Jung Jaehyun tidak selalu sempurna, Jung Jaehyun bisa melakukan kesalahan, Jung Jaehyun juga ingin melakukan apapun keinginannya, Jung Jaehyun tidak harus memenuhi ekspektasi orang lain dalam hidupnya.