14

1.9K 274 41
                                    

Don't forget to vote and comment!

Keadaan rumah sangat sepi saat Sehun menjajakkan kakinya disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keadaan rumah sangat sepi saat Sehun menjajakkan kakinya disana. Ia tersenyum melihat bagaimana lampu-lampu masih mati seolah tak ada seorangpun di dalam rumah itu. Ini bagus, mungkin Irene belum pulang, jadi dia bisa menyiapkan segalanya dengan baik.

Pria itu berjalan lalu menekan sakelar lampu pada tembok, membuat kilat chaya menyala dan menerangi ruangan. Mata Sehun terbelalak, ia melihat Irene yang tengah terduduk di meja makan dengan sekaleng bir. Raut wajah perempuan itu terlihat suram.

"Noona, kau sudah pulang ternyata." Celoteh Sehun sembari menghampiri.

"Iya. Kau juga pulang ? Ku kira kau begitu sibuk."

"Maafkan aku yang jarang menemuimu, dan kenapa tak nyalakan lampunya tadi ? Aku kira kau belum pulang karena urusan pekerjaan, kau bilang akan pulang larut malam ini."

Irene menghembuskan nafas pelan, tangannya meremat kaleng bir yang di pegangnya hingga sedikit penyok. Mengangkat topik mengenai hal itu membuat mood Irene jelas semakin buruk. Ia benar-benar kesal dan merasa buruk dengan kejadian yang baru saja menimpanya. Apalagi jika ditambah memikirkan soal pekerjaannya di perusahaan Jaehyun. Sial! Irene benar benar membenci Kim Sora. Perempuan itu membuat semuanya kacau berantakan.

Melirik Sehun sebentar sebelum menatap kosong kedepan, sora berkata; "Itu... ada sesuatu yang terjadi, jadi aku pulang lebih awal," jelasnya, mencoba tak melampiaskan kekesalannya pada Sehun walau kini perasaannya benar-benar buruk.

"Sesuatu yang tidak baik sepertinya," Sehun berucap pelan menyimpulkan. Kendati tak benar-benar tahu perihal apa yang tengah terjadi, namun melihat kondisi Irene saat ini, jelas itu bukan merupakan sesuatu yang baik.

Menggenggam kotak berisi cincin di dalam saku jasnya sendiri, Sehun kemudian tersenyum simpul. Mungkin memang bukan sekarang saatnya, batinnya bicara pada diri sendiri. Pria itu kemudian menaruh tiramisu cake yang dibawanya di atas meja. Berusaha ceria untuk meberikan sugesti positif bagi kekasihnya. "Aku membeli tiramisu cake kesukaanmu, apa kau mau mencobanya ?"

Irene melirik kotak kue itu sejenak sebelum mendorongnya menjauh dengan pelan, menolak tanpa minat, "Tidak, aku sedang tidak ingin makan apapun."

Mengangguk-anggukkan kepala paham, Sehun mengarahkan tangannya untuk menggenggam tangan Irene. "Hey, kau bisa bercerita padaku kalau kau mau, noona. Atau katakan apabila aku bisa melakukan sesuatu, aku akan melakukannya untukmu."

Irene menghembuskan nafasnya sedikit kasar, meneguk bir nya sebentar sebelum memutar-mutar kaleng bir itu. Katanya penuh penekanan; "Aku sedang kesal dengan seseorang."

Sehun menyimak setiap perkataan Irene dengan saksama.

"Dia bahkan membuat pekerjaanku dalam masalah. Sungguh menjengkelkan, semuanya jadi berantakan sekarang."

Princess Say's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang