Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sora melirik Sehun diam-diam lantas membatin. Yang benar saja, perempuan itu bahkan tak membayangkan kalau semalam ia baru saja berciuman dengan pria yang merupakan bodyguard nya itu, tapi dipikir-pikir itu kan memang hanya sebuah permainan, Sehun pun tak terlihat keberatan sama sekali akhirnya, jadi seharusnya Sora tak perlu terlalu memikirkan itu. Namun mulai dari sekarang Sora bersumpah tidak akan membiarkan Minji meminum alkohol sambil memainkan sebuah permainan tidak jelas lagi.
Sial! Minji tolol itu malah lupa segalanya padahal dia yang memulai masalah, omelnya dalam hati.
"Sora." Satu panggilan dan tepukan di bahu pada akhirnya membawa kembali kesadaran perempuan yang tenggelam di dalam pemikirannya sendiri itu. Sora melihat Sehun yang terlihat sedikit bingung, menggaruk leher bagian belakang sekilas sebelum melanjutkan dengan berkata , "Kau melamun ya ?"
"Eh ? Iya, kurasa begitu."
"Pantas saja tak mendengarku," celetuk pria itu yang membuat Sora mengangkat sebelah alisnya.
"Ahjussi berbicara denganku ?"
"Iya. Aku bilang bahwa kita sudah sampai sekarang."
Sora buru-buru mengedarkan pandangannya ke jendela mobil. Melihat sekeliling dan benar-benar baru menyadari bahwa mobil yang tengah ia dan Sehun tumpangi sudah terparkir rapi di pekarangan rumah tamu yang pernah ia kunjungi waktu itu.
"Tapi kenapa kau tiba-tiba ingin kemari lagi ?"
"Itu... ada hal yang harus aku lakukan dong. Memangnya apa lagi ?" jawab Sora yang membuat Sehun justru semakin bertanya-tanya. Perempuan itu kemudian menghela nafas panjang sebelum tersenyum kelewat manis. "Ayo, Ahjussi," ajaknya lantas membuka safetybelt dan turun dari mobil bersamaan dengan Sehun yang juga melakukan hal serupa.
"Uh, tapi rumah tamunya terlihat ramai." Sora yang melihat ada keributan dimana orang-orang tengah berkumpul di teras depan berkomentar. Matanya memincing seiring dengan jarak yang semakin terkikis habis oleh langkah kakinya.
"Sekarang apa yang akan kau lakukan ?! Coba jelaskan bagaimana kau bisa bertanggung jawab atas luka-luka di wajah putraku!" Seorang pria paruh baya yang sama sekali tak Sora kenal berteriak sembari merangkul putranya. Melihat dari pakaian rapih dan juga jas kerja pria itu, Sora rasa ia bukan penghuni di rumah tamu ini.
Baekhyun membungkukkan badannya sembilan puluh derajat. "Maafkan saya Tuan Kang, saya sangat meminta maaf atas perlakuan adik saya, saya akan mendidiknya dengan lebih baik lagi, ini hanya perkelahian anak-anak. Saya mohon anda bisa memaafkan kami."