Chapter 5

710 66 6
                                    

"Huaaaaa..." Leo merenggangkan badannya dan melirik ke arah kasur besar yang masih rapih.

Semalam Leo tidur di sofa sedangkan Harry tidur di kasurnya. Leo dan Harry tak bisa pisah kamar karena Anne masih bersama mereka.

Leo melihat kearah jam dinding yang menunjukan pukul 11 siang. Leo membawa handuk dan mandi beberapa menit, setelah itu dia keluar kamar.

"Nyonya sudah bangun?" tanya Nancy yang dijawab dengan senyuman Leo.

"Tadi nyonya Anne menyuruhmu untuk ke taman bunga belakang" kata Nancy.

"Baik, terimakasih" kata Leo.

"Baik nyonya" kata Nancy yang berjalan ke arah dapur.

Leo berjalan kearah kebun bunga yang tak terlalu besar tapi sangat indah. Leo melihat kearah Anne yang sedang fokus merangkai bunga.

"Selamat pagi Mom" sapa Leo.

"Selamat siang sayang" kata Anne sambil tersenyum.

"Mom, maaf aku bangun siang" kata Leo.

"Tak apa, Harry bilang kau semalam tak bisa tidur" kata Anne.

"Memangnya dia semalam pulang?" kata Leo.

"Memangnya dia tidak pulang?" tanya Anne.

"Tadi pagi dia sarapan bersama dengan mom" kata Anne.

"Ooh Iya aku lupa, dia pulang tengah malam, kemarin aku tak bisa tidur, jadi kami sempat bertemu, dia bilang dia ada acara setelah itu dia kembali ke kantor karena banyak pekerjaan. Tak lama setelah berbicara aku tertidur, jadi agak lupa gitu" kata Leo

"Semalam aku merokok di balkon sampai jam 3 tapi dia tak ada" batin Leo

"Ooh, Kemarilah! Aku mau mengajarkan kau merangkai bunga" kata Anne.

Leo duduk disebelah Anne.

"Bagaimana semalam?" tanya Anne.

"Bagaimana apa nya?" tanya Leo.

"Apakah ada sesuatu terjadi diantara kalian?" tanya Anne.

Leo berpikir sejenak, sampai akhirnya dia mengerti apa yang dimaksud sang mertua.

"Tidak, aku sedang datang bulan dan saat Harry pulang aku langsung tertidur" kata Leo dengan ragu.

"Yah, padahal aku ingin segera mempunyai cucu" kata Anne.

Leo langsung membulatkan matanya saat mendengar permintaan Anne. Leo mengambil setangkai mawar merah.

"Mom, katanya mau mengajarkan aku merangkai bunga" kata Leo.

"Baiklah, pertama-tama kau potong tangkainya sedikit" kata Anne.

Leo melakukan apa yang Anne lakukan, dia memotong tangkai, menghias vas, memadukan warna, dan terakhir menyemprotkan air kepada kelopak agar terlihat segar.

"Selama kau kenal Harry, menurutmu bagaimana sifatnya?" tanya Anne.

"Dia pria terjutek, tergalak, dan terdatar yang pernah ku kenal" kata Leo sambil membuat rangkaian bunga yang baru.

"Dia memang seperti itu kepada orang lain, tapi beda lagi dengan keluarga. Kau tau, Harry adalah anak yang manja apalagi kepada Mom. Dia pekerja keras, penyayang, dan penjaga yang baik untuk Mom dan Gemma." kata Anne.

"Mom ingat, dulu Mom pernah sempat di todong sama pencuri, Mom ketakutan saat itu. Tapi Harry kecil dengan keberaniannya memukul kemaluan pencuri itu dengan batu besar dan menarik Mom untuk berlari. Sampai akhirnya kita bertemu polisi dan menyerahkan kasusnya kepada polisi" kata Anne.

My Intern Wife [Harbara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang