Chapter 7

633 63 25
                                    

"Selamat pagi Harry" kata Leo sambil menyisir rambutnya yang basah.

"Kau sudah bangun?" tanya Harry.

"Ya, mandilah! Aku akan menemui Mom" kata Leo.

Leo menemui Anne yang sedang didapur.

"Selamat pagi Mom" kata Leo sambil tersenyum.

"Selamat pagi sayang, kau sudah bangun?" tanya Anne.

"Iya Mom" kata Leo.

"Mau bantu Mom buat sarapan?" tanya Anne.

"Boleh" kata Leo dengan senyuman manisnya.

"Semua bahan pancake nya udah Mom masukin semua sesuai takaran, sekarang kau tolong mixer ya" kata Anne.

"Baik Mom" kata Leo sambil memegang mixer nya.

"Mom ke toilet dulu ya" kata Anne.

"Baik Mom" kata Leo sambil mulai menyalakan mixer nya. Tanpa dugaan  Leo, mixernya berputar sangat cepat saking cepatnya Leo sudah tak bisa mengontrolnya lagi, dan semua adonannya bertebaran kemana-mana termasuk ke mukanya.

"Leo!" Harry tiba-tiba datang dan mematikan mixernya.

"Kau sedang apa?" tanya Harry setengah menahan tawa melihat muka Leo yang dipenuhi adonan pancake.

"Masak pancake dan kau tak boleh menertawakan aku!" kata Leo dengan nada tinggi

"Baiklah, maafkan aku" kata Harry sambil membersihkan wajah Leo dengan tangannya.

Leo menatap mata emerald Harry yang indah, seketika dia merasa pipinya panas.

"Kau marah padaku ya? Maafkan aku, aku tidak ada niatan untuk menertawakanmu" kata Harry.

Leo memalingkan wajahnya lalu mencuci wajahnya di wastafel. Harry pun dengan reflek mengikat rambut Leo dengan sapu tangannya.

Leo yang sedang cuci muka pun geram karena jatungnya berdebar tidak karuan.

"Astaga Harry!" bentak Leo.

"Kenapa?" tanya Harry yang kebingungan.

"Kau bodoh Leo, masa kau marah pada Harry hanya gara-gara dia bisa membuat jatungmu berdebar?" batin Leo.

"Kau harus bantuku memasak karena kau telah menertawakanku." kata Leo yang merendahkan suaranya.

"Baik, kau mau buat apa?" kata Harry sambil membersihkan meja kerja di dapur.

"Yah, kok malah mau sih?" batin Leo.

"Memang kau bisa masak? Aku akan masak pancake" tanya Leo.

"Aku lebih handal dari kau" kata Harry.

"Kau" geram Leo.

"Jangan banyak marah-marah, nanti cepat tua" kata Harry sambil menimbang tepung.

"Tolong pecahkan telurnya" kata Harry. Leo pun mengangguk dan melakukan perintah Harry.

Harry membawa susu di kulkas tapi ternyata susu yang di kulkas sudah habis, akhirnya dia mencari susu di kabinet dan menemukan beberapa botol minuman beralkohol.

"Leo, kau beli minuman?" kesal Harry.

Leo melihat kearah Harry dan terkejut minumannya yang waktu itu dia beli ternyata Nancy simpan di kabinet.

"Harry, itu..."

Harry ingin sekali marah tapi saat Harry melihat Anne mendekati dapur, dia mengurungkan niatnya.

My Intern Wife [Harbara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang