Prolog ~• Benang Kusut •~

458 75 91
                                    

Kita beranjak dewasa
Jauh terburu seharusnya
Bagai bintang yang jatuh
Jauh terburu waktu
Mati lebih cepat
Mati lebih cepat

- Nadin Amizah [Beranjak Dewasa] -

"Mana ada ikannya mati karena berantem! Yang ada kamu yang ngobok-ngobok aquariumnya, Yugo!" jerit Aksa setengah tertahan karena hampir saja bocah kecil itu menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mana ada ikannya mati karena berantem! Yang ada kamu yang ngobok-ngobok aquariumnya, Yugo!" jerit Aksa setengah tertahan karena hampir saja bocah kecil itu menangis.

Dua bocah laki-laki dengan kaos bergambar Spiderman itu saling bertukar tatapan kesal.

"Kan, udah aku bilang! Ikan cupang itu jangan disatuin aquariumnya! Mereka itu suka berantem!" ucap Yugo sambil menghapus jejak ingus dari hidungnya.

"Pokoknya aku nggak mau tau!"

"Ish! Udah aku bilangin, mana ada aku ngobok-ngobok aquarium kamu! Yang ada tanganku nggak bisa keluar dari mulut botol aquarium kamu karena kekecilan!" Yugo kesal, bocah itu iseng menjitak kepala Aksa.

Aksa sempat mengaduh, kemudian menatap Yugo sengit.

"Apa lihat-lihat?!"

"Hwaaaaaa...," tangisan Aksa pecah, suaranya memenuhi kebun belakang rumah keluarga Genandra.

Kalau sudah begini, pasti Lia akan segera ke halaman belakang, lengkap dengan celemek berwarna kuning muda yang penuh dengan adonan tepung di mana-mana beserta sebuah spatula bekas minyak. Lia akan berdiri di bawah bingkai pintu, menyilangkan tangannya di depan dada lalu geleng-geleng kepala melihat tingkah keduanya.

"Kamu tuh ya! Badan aja yang gede, tapi nyalinya enggak! Cengeng banget, sih!" Yugo mengomel sambil terus berkacak pinggang dan melotot. Sudah persis seperti orang dewasa.

"Aksa, Yugo!" panggil Lia pada keduanya dari teras dapur yang memang langsung mengarah ke halaman belakang.

"Bona sama Boni mati, Ma! Ini tuh gara-gara Yugo!" rengek Aksa sambil menujuk sengit ke arah Yugo.

"Mana ada Tante! Ikan cupang itu nggak boleh disatuin dalam satu wadah, Aksa!" jelas Yugo lagi.

"Aku tuh nggak punya wadah lagi! Ini aja ngambil vas bunga punya Mama di ruang tamu!"

Lia yang mendengar pengakuan anak satu-satunya itu melotot, sambil menahan bibirnya yang tertarik ke atas ia memasang wajah pura-pura galak kepada dua anak laki-laki berkaos Spiderman yang baru saja berseteru.

"Pantes aja, Bi Ina lapor ke Mama kalau vas bunga di ruang tamu hilang."

Mengetahui kesalahannya karena mengaku mengambil vas bunga mama diam-diam, Aksa berjengit kemudian tertawa sambil memperlihatkan kedua gigi depannya yang rompal karena terlalu sering makan permen tusuk.

"Ya udah, sini kalian berdua. Mama gorengin pisang goreng untuk kalian."

Kedua anak laki-laki itu kemudian berebut masuk ke dalam dapur sambil berlari dan menyikut satu sama lain, berlomba siapa yang paling duluan ke dalam dapur sebagai pengakuan siapa yang paling cepat.

Dear Aksara [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang