Epilog ~• Urai •~

59 5 0
                                    

You say you'll go very far off tomorrow
I'm on the jolting subway car to go to the alley
How many things we've lost touch with
while living our lives

- Park Bo Ram [Hyehwadong Replay 1988 Ost.] -

Seisi kelas riuh, Pak Heru baru saja masuk ke dalam kelas dan meminta seluruh siswa untuk menyiapkan tugas presentasi Geografi yang beliau berikan seminggu yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seisi kelas riuh, Pak Heru baru saja masuk ke dalam kelas dan meminta seluruh siswa untuk menyiapkan tugas presentasi Geografi yang beliau berikan seminggu yang lalu.

Saat ditanyai siapa yang sukarela maju duluan, seluruh kelas mendadak diam dan kompak memilih memperhatikan ubin kelas dibandingkan menatap kedua manik mata guru Geografi mereka.

Ada jeda lebih dari dua menit, setelahnya disambut helaan napas kala Dara dengan sukarela menjadi yang pertama untuk presentasi.

"Oke, Ashila Dara, kamu yang pertama," sebut Pak Heru, lantas memperhatikan kedatangan Dara ke depan kelas.

"Selamat pagi semuanya, perkenalkan saya Ashila Dara, di sini saya akan mempresentasikan hasil tugas artikel mengenai perkataan James Hutton. Sebelumnya, saya mengerjakan tugas ini dibantu rekan sebangku saya, Yugo Rakhsa Perdana yang memutuskan pindah sekolah beberapa hari lalu," jelas Dara sembari memperhatikan bangku kayu tepat di samping tempat duduknya yang kosong.

Setelah final event Gergaji beberapa hari lalu, setelah pertemuannya dengan Aksa di tepi jalan raya tepat pukul sembilan lebih, seluruhnya berubah.

Yugo tidak lagi bisa ia temui di kota ini, laki-laki itu memilih turut mendampingi mamanya yang baru bisa ia temui setelah hampir lebih dari tiga belas tahun terpisah tanpa kabar. Om Firman, nasib beliau setelah kejadian menyedihkan di rumah keluarga Nuraga dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Pidana yang diberikan pada Firman sempat membuat Yugo frustasi, tetapi mengingat bagaimana korban yang meninggal dunia, Yugo rasa seluruhnya setimpal.

Lagi pula, pidana yang dilakukan oleh papanya itu dikenakan pasal berlapis karena beliau juga terlibat dalam tragedi pembunuhan berencana yang dilakukan enam tahun silam atas korban Yudha Pratama, papanya juga termasuk dalam sindikat pekerja ilegal yang sudah berjalan bertahun-tahun.

Buntut dari seluruh kejadian ini adalah penutupan dan penyitaan seluruh harta benda dari perusahaan, tak terkecuali yayasan SMA Putra Bangsa. Awalnya, sekolah ini akan ditutup, tetapi mengingat prestasi dan masa depan anak-anak, aparat dan seluruh pengurus sekolah sepakat untuk mempertahankan sekolah. Banyak juga pejabat negara yang turut terseret dalam lingkaran setan ini, bahkan orang-orang lama yang sudah memutuskan undur diri seperti Om Dito dan papa Dara. Keduanya sama-sama dijatuhi pidana 8 tahun penjara atas pasal penyelundupan dan kegiatan ilegal.

Dear Aksara [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang