Bad Boy Vs Bad Girl 43

727 49 1
                                    

Sebelum membaca jangan lupa vote😇

Happy Reading

SKIP

Putri tidak bisa diam saat duduk dibangkunya, sedari tadi pak danang menjelaskan materi pelajaran putri tidak mendengarkannya, pikirannya sedang kacau balau. Dia ingin cepat-cepat bel istirahat berbunyi.

Tettt.... Tettt.... Tettt...

Suara bel istirahat berbunyi putri memasukkan bukunya kedalam tas bertepatan pak danang keluar dari kelasnya, lalu dia bangkit dari bangkunya menuju kantin karena dia tidak sabar bertemu seseorang yang sedari tadi mengganggu pikirannya, aulia dan lesti yang melihat putri meninggalkan kelas, langsung mengikuti putri karena mereka tau putri akan mencari siapa karena pagi tadi sebelum bel masuk putri sudah menceritakan kejadian yang menimpah rara, kepada mereka.

Putri berjalan memasuki kantin, dibelakangnya ada aulia, lesti dan tasya. Tadi saat jalan menuju kantin mereka bertemu tasya yang akan kekelas mereka. Mata putri menyapu isi kantin dan tertuju pada sekumpulan cewek yang sedang duduk, putri berjalan mendekati meja tersebut.

"Ketua kalian mana? Si cabe salsa?"Tanya putri yang sudah kesal.

"Gak masuk"Jawab salah satu cewek yang duduk disitu.

"Oh...dia gak masuk, bilangin ke si cabe gw gak akan berhenti cari dia, dan gw gak akan buat hidup dia tenang"Seru putri lalu beranjak meninggalkan meja itu.

Putri kesal, sangat kesal karena salsa tidak masuk hari Ini untuk menghindari darinya dari masalahnya kemarin. Putri berjalan ke meja yang kosong, sahabat-sahabatnya ikut duduk bersama putri.

⚜️⚜️⚜️

Putri keluar dari mini market didepan sekolahnya, karena dia baru saja membeli es krim dan sudah dilahap habis. Dia membeli es krim karena dengan cara itu kekesalannya bisa mengurang. Ridho berjalan keluar gerbang sekolah untuk mencari putri, dia sedikit cemas dengan putri.

Saat didepan gerbang ridho melihat putri baru saja keluar mini market dan ingin menyebrang untuk memasuki lingkungan sekolah. Tapi saat putri ingin menyebrang dari sisi kanan ada motor sport hitam yang melaju kencang, suasana sekolah yang sudah sepi karena bel pulang sudah lama berbunyi membuat jalan tersebut menjadi sepi. Ridho ingin teriak memanggil putri agar dirinya menghindar, tapi motor tersebut terlebih dahulu menabrak putri, yang membuat tubuh putri terguling-guling beberapa meter dan tergeletak ditengah jalan dengan banyak darah yang keluar. Pengendara motor tersebut menengok kearah belakang, dan melajukan motornya meninggalkan tubuh putri yang tidak sadarkan diri dan banyak darah ditengah jalan.

Ridho berlari menghampiri putri yang tidak sadarkan diri, dia melihat motor yang menabrak putri dan dia mengetahui pelakunya yaitu devano kakaknya salsa, dan sudah ditebak devano melakukan itu agar putri tidak membuka mulut tentang adiknya itu yang hampir membunuh rara.

"Devano brengsek"Gumam ridho melihat motor yang menjauh.

"Putri bangun putri!"Ucap ridho mengangkat tubuh putri sambil mengguncang-guncangkan pipinya.

"Gw mohon lo harus kuat, lo gak boleh tinggalin gw"Ucap ridho air matanya sudah mengalir deras, hatinya sakit melihat putri dengan keadaan seperti itu.

Dengan cepat ridho membopong tubuh putri yang sudah banyak mengeluarkan darah, lalu membawa kemobilnya yang ada Diparkiran. Ridho memasukan putri kekursi penumpang dan dia memutari mobilnya, masuk kekursi pemudi dan meninggalkan Sma Pelita.

Ridho menbawa mobilnya dengan kecepatan tinggi, untung saja jalanan hari ini tidak padat. Dia melirik putri yang ada disebelahnya, mungkin ini yang dia rasakan cemas pada putri. Ridho memukul stir mobilnya dengan kencang karena hampir saja menabrak pengendara lain. Pikirannya kacau melihat putri yang sangat parah.

Ridho turun dari mobilnya dan menggendong tubuh putri yang tidak sadarkan diri itu, bajunya sudah banyak bercak darah karena menggendong putri. Ridho memasuki rumah sakit dengan tergesa-gesa.

"SIAPA PUN, TOLONG!"Teriak ridho.

Tak lama suster dateng dengan mambawa brankar. Dengan cepat ridho menidurkan putri diatas brankar tersebut lalu membantu mendorong menuju ruang ICU, ridho sangat panik melihat putri.

"Putri lo harus kuat"Ucap ridho sambil menggenggam tangan putri sebelum masuk ruang ICU.

Ridho membiarkan putri masuk keruang ICU ditangani oleh dokter. Ridho mengacak rambutnya frustasi lalu meninju dinding rumah sakit dengan keras, lalu dia memukulkan kepalanya ke dinding. Dia lupa belum mengabari bunda putri, dia mengambil Hp miliknya dan menelpon bunda putri. Setelah mengabari inul ridho menelpon kevin.

"Kev, bisa kerumah sakit gak sekarang penting"Ucap ridho.

"Kenapa dho?"

"Putri sekarang dirumah sakit dia kecelakaan, lo kesini dulu nanti gw jelasin"

"Oke OTW"

Ridho memutuskan panggilan dengan kevin abang-abanganya putri. Tak butuh waktu lama kevin datang kerumah sakit menemui ridho karena dia tidak berada jauh dari rumah sakit.

"Putri gimana dho?"Tanya kevin yang khawatir.

"Gw juga belum tau"Jawab ridho.

"Kenapa bisa dia kecelakaan sih?"Tanya kevin.

"Ini ulahnya devano, dia yang tabrak putri didepan sekolah. Ini pasti cara dia biar putri gak buka mulut soal salsa yang ketauan mau ngebunuh rara"Jelas ridho.

"Sialan! Adek gw ditabrak. Lo jagain putri ya, gw sama anak-anak mau buat perhitungan sama devano"Ucap kevin yang ridho tau anak buah kevin ada banyak dan ada dimana mana.

"Iya"

Kevin meninggalkan ridho dan pergi keluar rumah sakit menuju markasnya dan menyuruh anak buahnya untuk mencari keberadaam devano sekarang. Kevin tidak akan membiarkan devano lolos darinya apa pun yang terjadi, kevin akan menyerahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan devano sekarang. Kevin tidak akan membiarkan devano lolos darinya apa pun yang terjadi kevin akan menyerahkan anak buahnya untuk mencari devano hingga ketemu.

⚜️⚜️⚜️

Ridho sekarang berada dikamar rawat putri, setelah putri dipindahkan dari ICU. Inul belum sampai kerumah sakit karena dia sekarang berada sangat jauh dari rumah sakit yang tadi ridho bilang. Ridho duduk dipinggir putri sambil menggenggam tangan putri, dahi putri ditutup perban yang melilit dikepalanya dan selang oksigen terpasang di hidungnya.

Ridho membenci dirinya karena tidak bisa menjaga putri dengan benar, ridho menyematkan jari tangannya dan mencium punggung tangan putri. Putri belum sadarkan diri, membuat ridho semakin cemas.

"Putri bangun dong, gw ridho temen kecil lo. Gw ridho yang sering lo panggil semesta waktu kecil dulu, bukannya gw gak mau ngomong tapi gw takut lo drop kalo lo mikirin masa kecil lo sama gw. Maafin gw udah tinggalin lo dulu, maafin gw dulu gak sempet pamit waktu gw mau pindah rumah, karena gw tau itu akan buat lo sedih"Ucap ridho.

Walau putri tidak sadarkan diri, tapi dia bisa mendengar seluruh ucapan ridho. Ridho mengusap pipi putri dengan tangan kirinya. Dia akan menunggu hingga putri sadarkan dirinya, hatinya sakit melihat tubuh putri terbaring kaku dan tidak sadarkan diri. Dia sangat menunggu putri membuka matanya, dia ingin memeluk putri saat sudah sadar nanti.



Komen yg banyak guyss

#SalamSayangDariAuthor

Bad Boy Vs Bad Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang