yoshi merasa kalau hyunsuk akhir-akhir ini berasa murung, kaya banyak pikiran. dia udah sempat nanya jihoon, tapi cowo itu juga gak dapat cerita apapun dari hyunsuk.
jadi waktu yoshinori lagi nugas di kamar jihoon, dia bertekad buat nanya hyunsuk. kebetulan cowo itu pulang.
"abang kenapa?" dia nanya hyunsuk yang lagi mantengin handphone dengan muka ruwetnya.
"kenapa apanya?" hyunsuk malah bingung sendiri.
"ya, abang itu lagi kenapa?" jihoon ikutan nanya greget. heran aja gitu loh, kok lola banget.
"apaansih, random banget kalian tuh. udah sana fokus nugas," hyunsuk ngelak. dia lanjut chattan sama teman nya.
"jangan gitu dong, bang. gue kalau ada apa-apa larinya ke elo, dan sekarang gue mau lo juga gitu," cowo jepang itu duduk di ranjang hyunsuk.
jihoon rasanya mau terharu. ini yoshi kemarin habis melakukan tindakan yang chessy, sekarang berubah jadi bijak.
dan akhirnya hyunsuk pun cerita semuanya. di mulai dari dia yang di tuduh nge-handle keuangan buat perkap—dan ternyata orang itu adalah orang yang cuma mirip sama hyunsuk; kemudian dayoun beralibi kalau dia ingatnya itu hyunsuk—sampai handphone nya yang di bajak orang buat minta uang event dari bella.
dia cerita dengan berapi-api sama dua adek nya itu. dan rasanya lega aja gitu.
"gue gak mau suudzon, tapi kayanya sih iya," yoshi berusaha buat gak nethink sama kating nya itu.
"sumpah ya! minta banget di santet ini cewe," jihoon marah-marah.
hyunsuk cuma senyum menyedihkan, "kalau ngebunuh itu di halalin buat orang yang terkhianati macem gue, dia udah mati kali ya," dia berandai-andai.
"gue doain aja deh, ya, biar dia cepet menapak ke neraka," yoshinori ikutan.
nah, kalau yoshinori aja udah yakin pelaku dari dua kejadian itu dayoung—bahkan udah ikut misuhin dia, hyunsuk semakin yakin dong sama dugaan nya.
ya gimana engga. yoshinori; si alim yang selalu positif thinking dan jarang berpikir brutal—tapi kadang ikut gila—udah ngomong kaya gitu.
"SELAMAT PAGI EMAK," junghwan muterin badannya ke dekat asahi setelah ngebuka jendela kamar.
terus dia beralih ke arah jemuran kecil yang di gantungin handuk setelah asahi mulai bangun, "SELAMAT PAGI ABAH."
asahi mendesis, "berisik sapi," terus dia lanjut tidur lagi, tapi matanya melek ngelihatin langit-langit kamar.
"MENTARI HARI INI, BERSERI INDAAAAH," junghwan dan handuk di leher nya lari lagi ke dekat jendela, sambil ngebuka jendela nya.
capek gerak-gerak sambil lari, dia mulai selonjoran di lantai.
"semoga gue sakit, semoga gue sakit, semoga gue sakit," dia berdoa sambil menadahkan tangan nya dengan mata nya yang merem.
KAMU SEDANG MEMBACA
rumah trejo
Fanfictionapa iya, kalian gak interested sama daily life mereka selama mendekam di rumah trejo? diz iz bxb area beibeh, jangan sampai salah tempat. -haruto story : ©minanaaaa cover: ©pinterest 070620-050121