Dua bulan lagi.
Awan tidak percaya bahwa dua bulan lagi dia akan menikah. Menikah dengan perempuan yang menguji nyalinya kemarin siang. Namun, siapa sangka bahwa semua berjalan mulus ketika calon Ayah mertuanya memberi izin untuk menikahi putrinya. Dan dengan gerak cepatnya, calon mertuanya memberi waktu padanya selama dua bulan untuk mempersiapkan segalanya. Tidak ada acara lamaran yang bagaimana-bagaimana, hanya saja akhir pekan nanti dia akan membawa keluarganya mengunjungi Shima dan Abinya. Mengenalkan calon istrinya kepada Ibu dan adiknya.Sejak pulang dari rumah Shima kemarin, Awan tidak berhenti menyengir dan mengusap tengkuknya. Ya, bentuk ketidakpercayaannya. Membuat Elang bergidik ngeri sendiri melihat kawannya yang persis orang kemasukan.
Setelah mengantarkan Elang ke kafe untuk mengambil mobil, Awan melajukan mobilnya ke rumah dan segera memberitahukan kabar baik tersebut pada Ibunya. Tentu saja, senyum lebar terpancar dari wanita yang sejak lima tahun lalu tidak berhenti meminta menantu. Sedangkan adik perempuannya terus saja menggodanya yang akhirnya menemukan jodoh.
Dan hari ini seperti biasa, laki-laki itu datang ke kafe dan mengecek laporan dari karyawannya. Semua berjalan seperti biasa, yang berbeda adalah efek bahagia yang Awan tularkan ke mana-mana. Bahkan Gema yang hari ini mampir ke kafe pun tidak terhindar dari sasarannya.
"Gem, mau es krim?" Awan menaikturunkan alisnya menunggu jawaban Gema atas tawarannya. Gadis kecil yang duduk bersedekap di atas meja itu mengalihkan perhatiannya dari buku cerita bergambar kepada Awan yang duduk di sampingnya.
"Emang boleh Ayah, Om?" tanyanya.
Awan mengangguk. "Nanti Om yang izin ke Ayah. Mau nggak nih?"
Pasti saja gadis itu mengangguk semangat. Dan setelah itu Awan mengabaikan Elang yang terus mengomel akibat melihat putrinya sudah menghabiskan satu mangkok es krim rasa coklat. Yang paling menyebalkan adalah ketika Awan menjawab santai, "Sekali-laki, Lang. Gue lagi bahagia nih!"
"Ya hubungannya sama anak gue apaan?" tanya Elang sewot. Awan bangkit dari duduknya dan berpindah ke samping Elang, laki-laki itu menepuk bahu Elang dua kali. "Gue mau bagiin kebahagian gue ke ponakan unyuk gue itu juga!" katanya dengan senyum lebar.
Ternyata, ketika kita bahagia maka sehari berjalan tanpa terasa. Tahu-tahu sudah malam saja. Awan meregangkan tangannya ke atas, menguap sembari melirik jam yang berengger di atas meja. Sudah pukul sepuluh malam. Di bawah pasti karyawannya sedang membereskan dan bersiap untuk menutup kafe. Awan memang terbiasa pulang malam ketika sedang jadwal kunjungan. Kafe terakhir yang dia kunjungi hari ini pasti akan menjadi kafe tempatnya bertolak pulang.
Setelah pamit kepada karyawannya, Awan menyusuri jalanan Jogja yang malam ini sepi. Mungkin efek hujan sejak tadi sore dan kini menyisakan gerimis yang masih kerap. Sembari bersenandung, Awan menikmati perjalanan yang cukup panjang. Kafe yang dia kunjungi terakhir tadi lebih jauh dari kafe biasanya. Itu artinya, perjalanannya menuju rumah akan berkali lipat memakan waktu.
Pengusaha kafe.
Profesi laki-laki itu memang biasanya tidak dianggap bergensi dibandingkan dengan profesi dengan seragam yang memikat mata. Namun, menjadi pengusaha adalah jiwanya. Sejak kecil, Awan sudah memulai bakatnya dengan berbisnis di sekolah. Dari membawa masakan ibu untuk di jual, menjadi reseller ala-ala, sampai mencoba membuka kafe yang dulunya tidak seberapa. Setidaknya, sekarang kafe-kafe itu yang menjamin hidupnya. Jam kerja yang suka-suka menjadi bagian terpenting bagi Awan yang termasuk tipe manusia tidak mau diikat dengan aturan. Datang suka-suka, pakaian suka-suka, juga pulang suka-suka yang terpenting ide dan inovasi dalam membangun kafe tidak pernah suka-suka.Awan, laki-laki yang bersenandung di balik kemudinya itu menggentikan mulutnya dan menyipitkan mata ketika di area jalanan sepi dengan kanan kiri sawah menangkap sebuah sepeda motor yang tertidur di samping jalan.
![](https://img.wattpad.com/cover/225672831-288-k516042.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGIBA CINTA DALAM SATU SURGA(SELESAI)✓
DuchoweJudul awal: CAHAYA SEORANG IMAM/CAHAYA UNTUK SYA 🔥🔥Plagiat Artinya Mencuri dan Mencuri Itu Dosa 🔥🔥 Shalihah, taat, hafizah, cantik bukan hanya rupa tapi juga akhlaknya adalah sederet kriteria perempuan yang seluruh laki-laki di dunia ini sepakat...