23- Ketakutan

71 6 0
                                    

Komen yang banyak ya!!
Jangan lupa votenya hehe

"Maafin gue yang selalu terbuka ke elo. Dan akhirnya lo capek nanggepin. Maaf ya"

"gue keliatan gendutan ya tha?"tanya Thala memutar mutar badannya yang terbalut seragam baru didepan cermin.

"Lo yang bilang bukan gue,"jawab Gatha fokus kelantopnya.

"Guekan minta pendapat tha?lo mah gak asik,"ucap Thala menghentakkan dirinya kekursi meja rias. Tidak lupa bibirnya telah cemberut kedepan.

Gatha menoleh sebentar lalu kembali fokus kelabtopnya. Thala lalu pergi kekamarmandi dan keluar dengan baju santai rumahan.

"Besok gue dianter siapa?"tanya Thala duduk disebelah Gatha.

"Ya guelah."

"Kalo ngomong tuh ngadep orangnya,"sindir Thala.

Gatha hanya melirik sekilas.

"Baperan amat,"ucap Gatha tanpa ekspresi.

"Ish gak seru lo gue mau masak kalo lo mau makan ya kedapur aja."

Thala pergi dari kamar untuk memasak. Didapur dia masak dengan cemberut. Semenjak dari jogja Gatha memang sedikit cuek. Dan lebih memilih bercinta dengan lantop miliknya. Tapi kalo Thala yang sibuk sama handphone langsung dah dimarahin. Katanya gabik buat mata, katanya harus istirahat. Hadee.

"Jangan cemberut dong,"ucap Gatha duduk dimeja pantry.

Thala melirik saja, menirukan hal yang tadi dilakukan Gatha.

"Malah gantian cueknya. Yaudah gue cuek beneran nih."

"Apalo!"ucap Thala menodong pisaunya tepat didepan kepala Gatha.

"Potong aja kali gue juga gak takut pisau,"jawab Gatha tertawa. Thala menurunkan pelan pisau itu dengan dahi menyerngit. Apa maksutnya tuh?

"Ngaco. Udahlah yuk makan,"ajak Thala menyiapkan makanan dimeja pantry dengan nasi dan juga minum.

Keduanya makan dengan senyap. Setelah selesai makan juga Gatha langsung pergi kekamar. Thala ditinggal didapur sendirian.

Gatha pergi kebalkon dengan labtop ditangannya. Dia menghubungi Lingga dengan handphone miliknya sendiri. Berabe jika dia menelfon dengan handphone Thala.

"Gue mau lo kasi tau gue tentang keluarga Aksara,"ucap Gatha setelah sambungan telfonnya mulai.

"Siape tu?"tanya Lingga dibalik telfon.

"Orang yang nyewa rumah. Gue sih rada curiga sama tu orang."

"Kalo gue saranin jangan pikirin dia dulu pikirin Amira dulu,"Saran Lingga berintonasi lembut.

"Kok Amira sih?"tanya Gatha sewot.

"Nih ya sat sebagai temen lo yang selalu ngejaga tata krama. Lo harus ngurusin masalah Amira sama keluarga lo dulu. Lo juga udah punya Thala kan? Atau lo mau istri lo itu jadi milik gue?"tanya Lingga diakhiri kekehan.

Gatha mendekat kepagar balkon. Menikmati hawa sejuk serta pemandangan langit hitam yang tengah menebar bintang bintang.

"Emangnya lo gak capek diikuti Amira terus? Kenapa gue tau itu semua? Karna gue hampir setiap sabtu ke club lo dan denger waktu Amira ngomong sama Alex."

"Dia nanyain lo terus di club, tanya ke Alex,tanya kegue, tanya anak anak juga. Untung waktu lo keclub dia gak dateng. Emang gaada kapoknya tuh anak,"sambung Lingga dengan geram.

Agathala(Revisi Gatau Kapan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang