Komen yang banyak ya!!
Jangan lupa votenya hehe"Gue tuh gabisa positive tinking"
∆
Sudah sejak tadi Thala bolak balik melihat jam. Daritadi juga dia tidak fokus dengan belajarnya. Gatha belum pulang. Tadi pulang sekolah Thala diantar Sakti karena sudah menunggu Gatha tak kunjung datang menjemput.
Thala sudah mencoba untuk menelpon handphone Gatha tapi ternyata hpnya dirumah. Mau nelpon Amira juga nggak punya nomer teleponnya. Bahkan Thala sampek habis beberapa kue sambil menunggu datengnya Gatha.
"Masa mereka berdua pergi bareng?plis positive tingking Thala,"ucap Thala mondar mandir dibelakang sofa.
Sekali lagi dia melihat jam dinding. Pukul 11 malam. Menyerah sudah Thala. Dia memutuskan tidur meski tetap khawatir kepada Gatha.
Brak
Dengan tumpuan rangkulan pundak Amira. Gatha datang. Amira segara mengetuk pintu kamar Thala dengan sedikit keras.
"Iya?"jawab Thala membuka pintu dengan lemas.
"Ini tolong."
Thala melihat dan langsung melotot. Lalu membantu memapah Gatha agar masuk kekamar.
"Dia kenapa mbak?kok bisa gini?"tanya Thala meletakkan Gatha dikasur.
"Dia mabuk."
"Mbak keluar dulu ya,"pamit Amira keluar kamar.
Amira kemudian keluar. Thala langsung melepaskan jaket dan sepatu milik Gatha. Meski agak kesusahan karna badan Gatha yang gede.
"Kok bisa gini si tha?"gumam Thala membenarkan posisi Gatha agar nyaman tidurnya.
"Lo taukan?"racau Gatha dengan tidak jelas.
"Gue itu benci sama lo,"racaunya lagi.
"Lo udah ngebunuh Caca dan nuduh gue!punya hati gak sih lo!"teriak Gatha tanpa membuka mata.
Thala yang melihat itu melepaskan pegangan tangannya. Lalu perlahan menjauh dari Gatha.
"Padahal Caca sayang banget sama lo!. Kenapa harus Caca sih? Dia punya juga perasaan."
Thala semakin bingung dengan semua ini. Apa maksutnya?
"Gue emang nggak bilang ke mbah twins soal lo. Tapi hargai diri lo sendirilah,"racau Gatha sambil bangkit dari tidurnya.
Thala semakin ketakukan. Dia menjauh dan hampir saja menubruk pintu. Oke dia harus tenang. Perlahan dia menetralkan dirinya sendiri dan berusaha untuk kembali mendekat kepada Gatha.
"Tha tenang ya,"ucap Thala mengelus ngelus lengan Gatha pelan.
"Apa lo!? Lo mau bikin gue depresi lagi hah?"teriak Gatha menghempaskan Thala. Thala langsung terjatuh duduk disamping ranjang.
"Lo kenapasih?"tanya Thala mulai menangis.
"Lo maukan gue ketemu psikiater lagi? Lo emang sampah tau gak! Gue pengen bahagia! Gue pengen kayak orang lain! Gue pengen normal! Tolonglah!!"teriak Gatha lagi sekarang malah sambil menunjuk menunjuk Thala.
Thala kembali mengatur nafasnya meski masih dengan gemeteran. Kemudian dengan perlahan dia mengambil handphone Gatha yang selalu diletakkan dihoodienya yang tergantung bebas.
Lalu mengetik nama bunda dikontak telfon lalu menelfonnya.
"Bunda tolongin Thala,"lirih Thala begitu telfonnya diangkat.
"Gatha ngamuk nda dia mabuk banget Thala takut,"ucap Thala terisak. Masih dengan menatap Gatha yang teriak teriak.
"Kamu tenang oke tenang,"jawab bunda disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agathala(Revisi Gatau Kapan)
Fiksi RemajaQobiltu nikah wa Tazwijaha alal mahril Madzkuur wa radhiitu bihi.wallahu waliyut taufiq.halan Lo gaakan tau gimana rasanya kehilangan orang yang lo sayang-agatha Bahkan gue yang istri lo aja gatau apa apa tha-athala ∆ Maafin ya guys kalo banyak typ...