6#Shalawat

2.7K 481 46
                                    

"Bacalah salawat kapan saja dan di mana saja, Salawat Nabi 'Allôhumma solli 'alâ Muhammad wa 'alâ âli Muhammad wa sallim' atau shalawat versi apapun bagus, karna bershalawat kepada Nabi itu wajib, seperti yang ditafsirkan dalam Quran Surah Al Ahzab ayat 56....."

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya!"

"Imam Bukhari mengatakan, Abul Aliyah telah mengatakan bahwa yang dimaksud dengan salawat dari Allah ialah pujian-Nya kepada Nabi Saw. di kalangan para malaikat, dan salawat dari para malaikat ialah doa mereka untuknya. Ibnu Abbas mengatakan bahwa makna yusalluna ialah memberikan keberkahan. Demikianlah menurut apa yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari secara ta'liq atau memakai komentar yang bersumber dari keduanya yaitu Abul Aliyah dan Ibnu Abbas!"

"Banyak bershalawat, hidup berkah, saudaraku!"

Gemuruh shalawat terdengar dari jamaah yang berada didalam mesjid A n Nur. Terdengar syahdu setelah yang memberikan tausiyah singkat mengenai shalawat memimpin mereka bersama memuji Rasulullah.

Shalli Ala Muhammad
Shalli Ala Wasalim.....

Selesai acara disore itu, mereka bersama menyelesaikan shalat Ashar berjamaah. Dan setelah wirid pendek, jamaah satu persatu  hingga melingkar bersalaman sambil bershalawat kembali.

"Jazakallah khairan, Da'i!"

Pak Haji Sholeh seperti biasa apabila Digo Abdul Ali memenuhi undangan dimesjid yang dikelola beliau, mengucapkan terima kasih sambil mengantarnya sampai keparkiran.

"Dengan senang hati, pak haji!" Jawabnya membalas ucapan pak haji Sholeh.

"Shalawatan jumat ini sungguh syahdu, Dai!" Puji Pak Haji Sholeh selalu.

"Alhamdulilah, Masya Allah!"

Pak Haji Sholeh mengikuti yang disebut beliau Dai itu, Digo Abdul Ali, keluar dari mesjid.

"Hari minggu tidak bisa mengisi kajian Dai? Jumat depanpun nggak bisa ikut shalawatan?" Pak Haji Sholeh bertanya saat menoleh sambil meneruskan langkah.

"Mohon maaf, pak haji, saya ada undangan ke pesantren Al Mukaramah, untuk bershalawat dengan santri disana, beberapa waktu ini memang agak padat!

"Alhamdulilah, jam terbangnya sudah mulai tinggi ya, Da'i!" Ujar pak Haji Sholeh terlihat bangga.

"Insya Allah....." Digo Abdul Ali tersenyum.

"Tidak naik mobil kaya hari minggu kemarin, Dai?"

Pak Haji Sholeh bertanya saat dilihatnya motor Digo Abdul Ali terlihat diparkiran.

"Iyaa pak haji, minggu kemarin saya hanya menemani mengambil saja dibengkel, uminya masih khawatir dia menyetir sendiri, dan kebetulan berbarengan dengan jadwal mengaji disini, jadi sekalian!" Jelasnya lagi menjawab pertanyaan pengurus mesjid An Nur itu.

"Oh, itu mobil calonnya yang kemarin ya?"

Calon? Abdul Ali tersenyum. Teringat seminggu yang lalu ia berjanji menemani Iliyah mengambil mobilnya dibengkel. Karna waktunya mepet dengan waktu ia memenuhi undangan mengaji di mesjid Annur, setelah menemaninya mengambil mobil, mereka langsung kemesjid.

Setelah menjadi imam keluarga Iliyah, Magrib itu, mereka kembali duduk bersama diruang tamu dan Abdul Ali tak bisa menolak saat diundang makan malam bersama  meski tanpa persiapan. Bukan terpaksa ia harus setuju sambil menunggu Isya mengobrol dengan keluarga Iliyah saat itu.

Saat ia sedang sendirian, setelah melaksanakan magrib, sementara Iliyah dan uminya sepertinya sibuk didapur dan abinya masuk kedalam. Dari ponselnya terdengar nada panggil.

Saat Cinta BershalawatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang