"Apa yang kau lihat?"
"Menurutmu?"
"Jangan terus menatapku seperti itu."
"Ini mataku. Terserahku mau menatap siapa."
__________________
Kim Doyoung dan Park Jinhye terpaksa harus menuruti keinginan kedua orang tua mereka yang menyuruh keduanya untuk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading:)
__________
"Apa yang kau lakukan di sini?"
Doyoung menegakkan tubuhnya saat melihat Jinhye berdiri di hadapannya. "Ibuku menyuruhku menjemputmu."
Jinhye menghela napas panjang dan menatap botol minyak wangi yang disodorkan Doyoung padanya. "Ini milikku," katanya merebut minyak wanginya dari tangan Doyoung.
"Tertinggal di mobil," sahut Doyoung. "Kau sudah siap bukan? Ayo berangkat."
"Hei, kau menjemput Jinhye?"
Doyoung mengalihkan tatapannya pada Jinyoung yang baru saja keluar rumah. "Iya Hyung," jawabnya setelah membungkukkan badan pada Jinyoung.
"Baguslah. Itu berarti aku tidak perlu mengantar-nya."
"Dasar kakak yang menyebalkan!" seru Jinhye kesal.
Jinyoung memeletkan lidahnya pada Jinhye kemudian masuk ke dalam mobil yang terparkir di halaman rumah.
"Kita harus berangkat agar mobil kakakmu bisa keluar," kata Doyoung menatap mobilnya yang diparkir tepat di depan gerbang rumah Jinhye.
Jinhye mendengkus pelan kemudian berjalan malas menuju mobil Doyoung. Sementara Doyoung menatap Jinhye dengan senyuman geli.
"Besok-besok tidak perlu menjemput. Bilang pada ibumu jika aku akan berangkat sendiri."
Doyoung mengalihkan tatapannya dari jalanan di depannya kemudian menatap Jinhye sebentar. "Kau akan menggunakan mobil hasil dari pertunangan kita?"
Jinhye mengulum bibirnya sebentar kemudian mengangguk. "Ya."
Doyoung terkekeh pelan. "Pintar sekali."
Jinhye hanya diam mendengar ucapan Doyoung dan sibuk dengan ponsel yang baru ia ambil dari dalam tas.
Suara deringan ponsel membuat Jinhye menoleh ke arah Doyoung yang terlihat merogoh saku celananya.
"Halo? Kenapa?"
"...."
"Aku sudah di jalan."
"...."
"Kenapa di depan gerbang?"
"...."
Doyoung tertawa pelan. "Baiklah. Tunggu aku di sana."
Doyoung menyimpan ponselnya di dashboard kemudian sedikit menambah kecepatan mobilnya.
"Siapa?"
Doyoung menoleh pada Jinhye yang duduk di sampingnya. Ia hampir lupa jika ada orang lain di dalam mobilnya. "Sejeong."
