Keadaan di mobil sangat hening karena Doyoung dan Jinhye merasa sedikit canggung setelah apa yang terjadi semalam. Doyoung yang biasanya selalu mencari topik untuk obrolan mereka kini hanya diam dan fokus menyetir. Sementara Jinhye yang merasa tidak nyaman dengan keheningan ini pun hanya diam tanpa berniat untuk mengatakan apa pun karena dia sendiri juga bingung harus berkata apa.
Dan keheningan terus mendominasi hingga mobil berhenti di parkiran kampus. Jinhye melepas sabuk pengamannya dan bersiap untuk keluar.
"Kau membawa buku milik Taeyong?"
Jinhye menoleh ke arah Doyoung begitu mendengar pertanyaan tersebut. "Iya."
Doyoung megulurkan tangannya, "Berikan padaku."
Jinhye mengerjap pelan hingga akhirnya ia mengingat balasan yang Doyoung kirimkan pada Taeyong semalam. Menganggukkan kepalanya, Jinhye membuka tasnya dan mengambil buku milik Taeyong lalu menyerahkannya pada Doyoung.
"Hanya satu? Apa masih ada lagi?"
"Hanya itu," jawab Jinhye pelan.
Doyoung menganggukkan kepalanya lalu keluar dari mobil dan berjalan memutar. Ia membukakan pintu untuk Jinhye dan kembali menutup pintu setelah perempuan itu keluar dan berdiri di sampingnya.
"Ayo."
Jinhye mengangguk singkat saat mendengar ajakan Doyoung kemudian berjalan di samping lelaki itu. Jinhye sangat sadar jika hari ini Doyoung bersikap cuek padanya. Mungkin Doyoung masih kesal dengan apa yang terjadi semalam. Jinhye mencoba untuk mengerti, tapi ia merasa sedikit aneh dan tidak nyaman dengan sikap Doyoung sekarang. Rasanya ada yang mengganjal. Ia tidak suka Doyoung bersikap cuek padanya.
"Semakin hari semakin lengket saja."
Perkataan tersebut membuat Doyoung dan Jinhye menghentikan langkah mereka dan menatap Jungwoo yang tengah bersandar pada tembok dekat tangga menuju kelas-nya.
Doyoung menoleh pada Jinhye. "Kau bisa pergi ke kelas sendiri, kan?"
Jinhye sedikit terkejut mendengar ucapan Doyoung barusan. Sebelumnya Doyoung tidak pernah absen mengantarkan Jinhye hingga ke kelas, tapi hari ini lelaki itu ingin Jinhye pergi sendiri.
"Kenapa kau tidak mengantar-nya?" tanya Jungwoo menatap Doyoung heran.
"Tidak apa, Sunbae. Aku bisa pergi sendiri," sahut Jinhye cepat. Ia tersenyum tipis pada Jungwoo dan sedikit menundukkan kepalanya kemudian melangkah menuju kelasnya.
Doyoung dan Jungwoo berdiri menatap punggung Jinhye yang semakin menjauh.
"Ayo!"
Jungwoo beralih menatap Doyoung dengan kerutan di dahi saat melihat lelaki itu berjalan menaiki tangga.
"Apa kalian bertengkar?" tanyanya sembari menyamakan langkahnya dengan Doyoung."Tidak."
"Apa kau sedang marah pada-nya?"
"Tidak."
"Apa dia sedang marah padamu?"
"Tidak."
"Lalu kenapa kau bersikap aneh? Tidak seperti biasanya," kata Jungwoo heran.
Bukannya merespon perkataan Jungwoo, Doyoung hanya menghela napas panjang dan terus melangkahkan kakinya tanpa berniat untuk membalas ucapan temannya itu.
🌱🌱🌱
Selama jam istirahat, Jinhye mengabaikan makanannya dan terus melihat ke arah pintu masuk kantin. Ia menghela napas untuk yang ke sekian kalinya saat sosok yang ditunggunya tidak juga muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED ✔
Fanfic"Apa yang kau lihat?" "Menurutmu?" "Jangan terus menatapku seperti itu." "Ini mataku. Terserahku mau menatap siapa." __________________ Kim Doyoung dan Park Jinhye terpaksa harus menuruti keinginan kedua orang tua mereka yang menyuruh keduanya untuk...