"Ibu merindukanmu, sayang."
Jinhye balas memeluk Nyonya Kim saat wanita paruh baya itu memeluknya. "Aku juga, Bu."
"Hai," Hyena, kakak ipar Doyoung melambaikan tangannya pada Jinhye.
"Halo Eonni."
Nyonya Kim menarik Jinhye agar duduk di sofa dan menatap perempuan itu dengan khawatir. "Kau terlihat kurus. Apa kuliahmu sangat melelahkan?"
Jinhye tersenyum canggung mendengar ucapan Nyonya Kim. "Belakangan ini aku melakukan diet, Bu."
"Kau tidak perlu melakukan itu, sayang. Tanpa diet pun kau sudah cantik. Makanlah yang banyak."
Jinhye menganggukkan kepalanya mendengar ucapan Nyonya Kim.
"Mana permen milikku?"
Semua pandangan tertuju pada gadis kecil yang berada dalam gendongan Doyoung begitu mendengar ucapan tersebut.
"Bomi-ya, kau sudah bangun?" Hyena berjalan menghampiri sang anak dan mengambil alih Bomi dari Doyoung.
"Apa yang ibu beli?" tanya Doyoung pada sang ibu ketika ia duduk di samping Jinhye.
"Bahan-bahan untuk masak dan juga makanan."
"Apa Bibi Pelayan sudah mulai memasak sekarang?"
Nyonya Kim menganggukkan kepalanya. "Sudah. Jinhye-ya, dimakan makanannya. Ibu akan mengganti pakaian dulu sebentar."
"Iya Bu," jawab Jinhye dengan anggukkan kepala.
Doyoung dan Jinhye duduk berdua di ruang keluarga karena Nyonya Kim pergi ke kemar-nya. Sementara Gong Myung, Hyena, dan Bomi berada di kamar mereka. Dan Tuan Kim, beliau sedang pergi ke luar kota karena urusan pekerjaan.
"Apa yang kau lihat?"
"Menurutmu?" tanya Doyoung dengan senyuman jail.
"Jangan terus menatapku seperti itu," kata Jinhye dengan wajah yang memerah.
"Ini mataku. Terserahku mau menatap siapa."
Jinhye menggeser posisi duduknya ke ujung sofa agar bisa menjauh dari Doyoung.
"Apa itu yang pertama kalinya untukmu?"
"Apa?" tanya Jinhye bingung.
"Ciuman tadi."
Kedua mata Jinhye membulat mendengar ucapan Doyoung. Ia melihat sekelilingnya dengan panik, takut ada yang mendengar obrolan mereka. "Tentu saja bukan," jawabnya pelan.
Doyoung terkejut mendengar ucapan Jinhye. "Apa kau bilang?"
"Tadi bukan yang pertama untukku."
"Lalu kapan yang pertama? Siapa?"
Jinhye terdiam sebentar kemudian menjawab dengan santai. "Saat aku masih kecil. Orang tuaku."
"YA!"
Jinhye sedikit terlonjak saat mendengar seruan Doyoung. "Kenapa?" tanyanya bingung.
"Maksudku bukan anggota keluarga. Tapi orang lain."
Jinhye berpikir sejenak kemudian menatap Doyoung. "Kalau begitu, tadi adalah yang pertama."
Doyoung tersenyum lebar mendengar ucapan Jinhye kemudian bangkit dan berjalan mendekati Jinhye. Ia mengulurkan tangannya dan mengacak pelan rambut Jinhye, membuat perempuan itu merengut sebal.
"Kau lucu sekali," kata Doyoung gemas.
Jinhye menepis tangan Doyoung dan merapikan rambutnya dengan wajah kesal. "Kau membuat rambutku berantakan."
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED ✔
Fanfic"Apa yang kau lihat?" "Menurutmu?" "Jangan terus menatapku seperti itu." "Ini mataku. Terserahku mau menatap siapa." __________________ Kim Doyoung dan Park Jinhye terpaksa harus menuruti keinginan kedua orang tua mereka yang menyuruh keduanya untuk...